Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan terdapat empat orang siswa asal Indonesia yang berhasil meraih prestasi di ajang Olimpiade Biologi Internasional ke-34 di Al Ain, Uni Emirat Arab.
Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Manajemen Talenta Tatang Muttaqin menyatakan prestasi yang berhasil diraih oleh empat orang siswa asal Indonesia tersebut berupa dua medali perak dan dua medali perunggu.
“Ini menjadi kebanggaan nasional dan akan menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lainnya untuk terus berprestasi,” kata Tatang di Jakarta, Kamis.
Secara rinci, dua medali perak diraih oleh Calvin Shevchenko dari SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya dan Nicholas Sidik yakni siswa SMA Methodist 2 Medan.
Sedangkan dua medali perunggu diraih oleh Nakeisha Jovita Purnomo yang berasal dari SMAK PENABUR Gading Serpong dan Mariel Chrysantha Tampubolon yaitu siswa SMAN 2 Kota Tangerang Selatan.
Sebagai bentuk apresiasi pemerintah, Kemendikbudristek memiliki Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT) yang berisikan informasi tentang siswa berprestasi sehingga dapat dijadikan referensi untuk dapat mengikuti seleksi Beasiswa Indonesia Maju (BIM).
Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional Kemendikbudristek Hendarman pun berharap agar capaian dari para siswa peraih medali tersebut dapat menginspirasi anak-anak Indonesia lainnya.
Hendarman mengatakan dari keempat peraih medali, tiga di antaranya sudah termasuk penerima BIM sedangkan satu siswa lain masih berada di kelas XI sehingga belum bisa mengikuti proses BIM namun akan mengikuti proses BIM saat kelas XII.
“Satu di antara mereka yaitu Mariel Chrysantha Tampubolon yang akan berangkat ke University of California San Diego, Amerika Serikat, pada September tahun ini,” katanya.
Mariel Chrysantha Tampubolon yang merupakan siswi SMAN 2 Kota Tangerang Selatan bercerita bahwa ia melalui proses persiapan yang panjang sebelum berangkat ke Al Ain, Uni Emirat Arab mulai dari membaca buku, latihan soal, dan membiasakan diri memiliki rasa ingin tahu yang besar.
“Saya juga belajar dari tim pembina yang disiapkan oleh Kemendikbudristek hingga bisa mengikuti IBO dan mendapatkan medali perunggu,” ujar Mariel.
Senada dengan Mariel, Nicholas Sidik yaitu peraih medali perak berbagi tips agar siswa lain bisa berprestasi seperti dirinya yakni belajar menguasai konsep dasar biologi hingga sering mengerjakan soal.
Baca juga: Menpora ingin para atlet PRSI fokus ke Asian Games dan Olimpiade
Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Manajemen Talenta Tatang Muttaqin menyatakan prestasi yang berhasil diraih oleh empat orang siswa asal Indonesia tersebut berupa dua medali perak dan dua medali perunggu.
“Ini menjadi kebanggaan nasional dan akan menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lainnya untuk terus berprestasi,” kata Tatang di Jakarta, Kamis.
Secara rinci, dua medali perak diraih oleh Calvin Shevchenko dari SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya dan Nicholas Sidik yakni siswa SMA Methodist 2 Medan.
Sedangkan dua medali perunggu diraih oleh Nakeisha Jovita Purnomo yang berasal dari SMAK PENABUR Gading Serpong dan Mariel Chrysantha Tampubolon yaitu siswa SMAN 2 Kota Tangerang Selatan.
Sebagai bentuk apresiasi pemerintah, Kemendikbudristek memiliki Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT) yang berisikan informasi tentang siswa berprestasi sehingga dapat dijadikan referensi untuk dapat mengikuti seleksi Beasiswa Indonesia Maju (BIM).
Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional Kemendikbudristek Hendarman pun berharap agar capaian dari para siswa peraih medali tersebut dapat menginspirasi anak-anak Indonesia lainnya.
Hendarman mengatakan dari keempat peraih medali, tiga di antaranya sudah termasuk penerima BIM sedangkan satu siswa lain masih berada di kelas XI sehingga belum bisa mengikuti proses BIM namun akan mengikuti proses BIM saat kelas XII.
“Satu di antara mereka yaitu Mariel Chrysantha Tampubolon yang akan berangkat ke University of California San Diego, Amerika Serikat, pada September tahun ini,” katanya.
Mariel Chrysantha Tampubolon yang merupakan siswi SMAN 2 Kota Tangerang Selatan bercerita bahwa ia melalui proses persiapan yang panjang sebelum berangkat ke Al Ain, Uni Emirat Arab mulai dari membaca buku, latihan soal, dan membiasakan diri memiliki rasa ingin tahu yang besar.
“Saya juga belajar dari tim pembina yang disiapkan oleh Kemendikbudristek hingga bisa mengikuti IBO dan mendapatkan medali perunggu,” ujar Mariel.
Senada dengan Mariel, Nicholas Sidik yaitu peraih medali perak berbagi tips agar siswa lain bisa berprestasi seperti dirinya yakni belajar menguasai konsep dasar biologi hingga sering mengerjakan soal.
Baca juga: Menpora ingin para atlet PRSI fokus ke Asian Games dan Olimpiade