Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap mempercepat penggunaan digitalisasi pembayaran pajak maupun retribusi daerah dengan memanfaatkan kanal yang sudah tersedia.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Batang Wilopo di Batang, Jumat, mengatakan bahwa kanal pembayaran pajak daerah seperti bisa melalui internet banking, mobile banking, tokopedia, dana, gopay, buka lapak, dan Shopee.
"Kami terus berupaya mempercepat digitalisasi pembayaran dengan jemput bola serta sosialisasi pembayaran pajak maupun retribusi daerah dengan berbagai kanal pembayaran yang telah tersedia," katanya.
Menurut dia, program unggulan yang belum terlaksana karena ada beberapa kendala seperti pelaksanaan pelayanan administrasi sekaligus pembayaran jasa pelabuhan dengan sistem integrasi dan terpusat (billing center) untuk semua jenis pajak dan retribusi daerah.
"Kendalanya belum adanya sistem atau aplikasi semua jenis retribusi karena keterbatasan anggaran.
Oleh karena itu, kami akan menganggarkan dalam perencanaan anggaran ke depan," katanya.
Selain itu, kata dia, pemkab akan terus berupaya membangun sinergi antara organisasi perangkat daerah dan instansi vertikal, serta melakukan sosialisasi pada masyarakat melalui media sosial.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal Taufik Amrozi mengatakan perluasan digitalisasi daerah harus dikawal oleh para pimpinan daerah.
"Saya sebagai Wakil Ketua Perluasan Digitalisasi Daerah memiliki kewajiban mengajak mendampingi, memfasilitasi seluruh wilayah kerja untuk memastikan program Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) berjalan dengan baik," katanya.
Dikatakan, ada sektor yang akan terus didorong BI Tegal untuk diterapkan transaksi digital seperti rumah pemotongan hewan dan tempat pelelangan ikan (TPI).
"Retribusi parkir, pemotongan hewan, tempat pelelangan ikan itu tempat yang tidak biasa namun kalau retribusi pasar sudah biasa. Jadi yang tidak biasa itu yang akan menjadi target," katanya.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Batang Wilopo di Batang, Jumat, mengatakan bahwa kanal pembayaran pajak daerah seperti bisa melalui internet banking, mobile banking, tokopedia, dana, gopay, buka lapak, dan Shopee.
"Kami terus berupaya mempercepat digitalisasi pembayaran dengan jemput bola serta sosialisasi pembayaran pajak maupun retribusi daerah dengan berbagai kanal pembayaran yang telah tersedia," katanya.
Menurut dia, program unggulan yang belum terlaksana karena ada beberapa kendala seperti pelaksanaan pelayanan administrasi sekaligus pembayaran jasa pelabuhan dengan sistem integrasi dan terpusat (billing center) untuk semua jenis pajak dan retribusi daerah.
"Kendalanya belum adanya sistem atau aplikasi semua jenis retribusi karena keterbatasan anggaran.
Oleh karena itu, kami akan menganggarkan dalam perencanaan anggaran ke depan," katanya.
Selain itu, kata dia, pemkab akan terus berupaya membangun sinergi antara organisasi perangkat daerah dan instansi vertikal, serta melakukan sosialisasi pada masyarakat melalui media sosial.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal Taufik Amrozi mengatakan perluasan digitalisasi daerah harus dikawal oleh para pimpinan daerah.
"Saya sebagai Wakil Ketua Perluasan Digitalisasi Daerah memiliki kewajiban mengajak mendampingi, memfasilitasi seluruh wilayah kerja untuk memastikan program Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) berjalan dengan baik," katanya.
Dikatakan, ada sektor yang akan terus didorong BI Tegal untuk diterapkan transaksi digital seperti rumah pemotongan hewan dan tempat pelelangan ikan (TPI).
"Retribusi parkir, pemotongan hewan, tempat pelelangan ikan itu tempat yang tidak biasa namun kalau retribusi pasar sudah biasa. Jadi yang tidak biasa itu yang akan menjadi target," katanya.