Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, menargetkan penambahan dua bulan untuk alokasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) buruh rokok yang diusulkan lewat APBD Perubahan 2023.
"Kami akan ikut mengawal dalam pembahasannya nanti, sehingga penyaluran BLT yang semula hanya empat bulan akan ditambah dua bulan lagi, sehingga nantinya total enam bulan," kata Bupati Kudus Hartopo ditemui di sela-sela penyaluran di pabrik rokok PT Djarum Karangbener, Kecamatan Bae, Kudus, Selasa.
Ia mengakui sudah berkomunikasi dengan Ketua DPRD Kudus terkait usulan penambahan alokasi BLT untuk dua bulan yakni untuk alokasi November dan Desember 2023.
Nilai bantuan BLT, kata dia, sebesar Rp300.000 per bulan dengan penyaluran sekaligus dua bulan setiap tahapannya.
Ngatemi, salah satu pekerja rokok mengaku senang bisa menerima BLT untuk alokasi dua bulan senilai Rp600 ribu. "Belum lagi, ketika janji bupati untuk menambah dua bulan alokasi BLT dari semula empat bulan menjadi enam bulan," ujarnya.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kudus Agustinus Agung Karyanto menambahkan penyaluran BLT buruh rokok saat ini merupakan tahap kedua untuk alokasi Mei dan Juni 2023.
"Penyalurannya sekaligus dua bulan, sehingga nilai bantuan yang diterima pekerja rokok sebesar Rp600 ribu. Target kami penyaluran terakhir Rabu (21/6) sudah diterima semua buruh rokok yang tercatat sebagai penerima BLT APBD Kudus," ujarnya.
Total penerima bantuan BLT buruh rokok tahun 2023 yang bersumber dari APBD Kudus sebanyak 33.315 pekerja rokok, sedangkan pekerja rokok lainnya yang mendapatkan BLT dari APBD Provinsi Jawa Tengah, penyalurannya melalui PT Pos Kudus sebanyak 38.557 pekerja, termasuk di dalamnya pekerja ber-KTP Kudus sebanyak 32.924 pekerja.
Sementara jumlah buruh rokok di Kabupaten Kudus mencapai 77.236 orang yang bekerja di sejumlah pabrik rokok di wilayah itu.
"Kami akan ikut mengawal dalam pembahasannya nanti, sehingga penyaluran BLT yang semula hanya empat bulan akan ditambah dua bulan lagi, sehingga nantinya total enam bulan," kata Bupati Kudus Hartopo ditemui di sela-sela penyaluran di pabrik rokok PT Djarum Karangbener, Kecamatan Bae, Kudus, Selasa.
Ia mengakui sudah berkomunikasi dengan Ketua DPRD Kudus terkait usulan penambahan alokasi BLT untuk dua bulan yakni untuk alokasi November dan Desember 2023.
Nilai bantuan BLT, kata dia, sebesar Rp300.000 per bulan dengan penyaluran sekaligus dua bulan setiap tahapannya.
Ngatemi, salah satu pekerja rokok mengaku senang bisa menerima BLT untuk alokasi dua bulan senilai Rp600 ribu. "Belum lagi, ketika janji bupati untuk menambah dua bulan alokasi BLT dari semula empat bulan menjadi enam bulan," ujarnya.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kudus Agustinus Agung Karyanto menambahkan penyaluran BLT buruh rokok saat ini merupakan tahap kedua untuk alokasi Mei dan Juni 2023.
"Penyalurannya sekaligus dua bulan, sehingga nilai bantuan yang diterima pekerja rokok sebesar Rp600 ribu. Target kami penyaluran terakhir Rabu (21/6) sudah diterima semua buruh rokok yang tercatat sebagai penerima BLT APBD Kudus," ujarnya.
Total penerima bantuan BLT buruh rokok tahun 2023 yang bersumber dari APBD Kudus sebanyak 33.315 pekerja rokok, sedangkan pekerja rokok lainnya yang mendapatkan BLT dari APBD Provinsi Jawa Tengah, penyalurannya melalui PT Pos Kudus sebanyak 38.557 pekerja, termasuk di dalamnya pekerja ber-KTP Kudus sebanyak 32.924 pekerja.
Sementara jumlah buruh rokok di Kabupaten Kudus mencapai 77.236 orang yang bekerja di sejumlah pabrik rokok di wilayah itu.