Semarang (ANTARA) - Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Dyah Ratna Harimurti berharap jangan sampai ada atlet berprestasi, terutama di Kota Atlas yang justru merana di usia pensiunnya.
"Jangan sampai. Mereka atlet kan juga pejuang, pahlawan yang membawa harum nama Indonesia, nama daerah," kata Detty, sapaan akrabnya, saat penutupan "Mini Soccer Bung Karno Cup 1" di Semarang, Minggu.
Menurut dia, atlet tentunya memiliki komunitas sehingga langkah terpenting adalah dengan menjaga komunikasi antara komunitasnya dengan pemerintah daerah, termasuk jika ada yang membutuhkan bantuan.
"Karena atlet kan punya komunitas. Mereka setelah tidak jadi atlet kan ya tidak jadi individu tersendiri. Yang penting, menurut saya komunikasi. Komunitas ini bisa mewakili para atlet," katanya.
Sejauh ini, kata dia, pemerintah, termasuk Pemerintah Kota Semarang sudah cukup memberikan apresiasi terhadap para atlet yang telah berprestasi mengharumkan nama daerahnya di berbagai ajang.
Meski demikian, Detty juga mengingatkan atlet untuk bisa mengelola kehidupannya, terutama untuk investasi masa depan, mengingat kemampuan atlet tentunya terbatas oleh usia ketika tak lagi muda.
Ia mengatakan atlet perlu membekali diri dengan berbagai keterampilan dan kemampuan di luar bidang olahraga, termasuk kemampuan akademik dengan tidak melupakan pentingnya pendidikan.
"Memang, atlet juga perlu membekali diri karena atlet pun terbatas usia juga sehingga mereka harus bisa mengelola diri, kehidupan, dan penghargaan yang sudah diterimanya," katanya.
Turnamen futsal "Mini Soccer Bung Karno Cup 1" yang berlangsung di Lapangan Mini Soccer, Pedurungan Kidul, Semarang, 17-18 Juni 2023, diikuti sebanyak 168 peserta perwakilan karang taruna 12 kelurahan di Kecamatan Pedurungan.
"Turnamen ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno Juni ini, sebagai momentum yang tepat untuk merefleksikan semangat, cita-cita, dan perjuangan Soekarno," kata Detty yang juga penyelenggara turnamen.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang Fravarta Sadman mengatakan bahwa Pemkot Semarang akan menganggarkan pada APBD Perubahan berupa bonus untuk atlet yang berprestasi.
Namun, diingatkannya, bonus tidak bisa diberikan secara simultan atau selamanya, sebab bonus hanya semacam wujud perhatian pemerintah kepada atlet atas prestasi yang diraihnya.
"Makanya, kami juga berpesan kepada para atlet, tolong kemampuan fisik kita semua kan terbatas ya. Jangan sampai, pas jaya-jayanya jadi atlet terus tidak mempersiapkan diri ke usia lanjut," katanya.
Pemkot Semarang bersama KONI, kata dia, saat ini sudah melakukan pemetaan terhadap atlet-atlet Kota Semarang yang berprestasi pada sejumlah ajang, seperti SEA Games Kamboja 2023.
"Sudah kami petakan, artinya kami juga memikirkan mereka (atlet, red.). Tetapi, mereka juga harus bisa mengelola juga," kata mantan atlet bola voli junior Jawa Tengah era 1984 tersebut.
"Jangan sampai. Mereka atlet kan juga pejuang, pahlawan yang membawa harum nama Indonesia, nama daerah," kata Detty, sapaan akrabnya, saat penutupan "Mini Soccer Bung Karno Cup 1" di Semarang, Minggu.
Menurut dia, atlet tentunya memiliki komunitas sehingga langkah terpenting adalah dengan menjaga komunikasi antara komunitasnya dengan pemerintah daerah, termasuk jika ada yang membutuhkan bantuan.
"Karena atlet kan punya komunitas. Mereka setelah tidak jadi atlet kan ya tidak jadi individu tersendiri. Yang penting, menurut saya komunikasi. Komunitas ini bisa mewakili para atlet," katanya.
Sejauh ini, kata dia, pemerintah, termasuk Pemerintah Kota Semarang sudah cukup memberikan apresiasi terhadap para atlet yang telah berprestasi mengharumkan nama daerahnya di berbagai ajang.
Meski demikian, Detty juga mengingatkan atlet untuk bisa mengelola kehidupannya, terutama untuk investasi masa depan, mengingat kemampuan atlet tentunya terbatas oleh usia ketika tak lagi muda.
Ia mengatakan atlet perlu membekali diri dengan berbagai keterampilan dan kemampuan di luar bidang olahraga, termasuk kemampuan akademik dengan tidak melupakan pentingnya pendidikan.
"Memang, atlet juga perlu membekali diri karena atlet pun terbatas usia juga sehingga mereka harus bisa mengelola diri, kehidupan, dan penghargaan yang sudah diterimanya," katanya.
Turnamen futsal "Mini Soccer Bung Karno Cup 1" yang berlangsung di Lapangan Mini Soccer, Pedurungan Kidul, Semarang, 17-18 Juni 2023, diikuti sebanyak 168 peserta perwakilan karang taruna 12 kelurahan di Kecamatan Pedurungan.
"Turnamen ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno Juni ini, sebagai momentum yang tepat untuk merefleksikan semangat, cita-cita, dan perjuangan Soekarno," kata Detty yang juga penyelenggara turnamen.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang Fravarta Sadman mengatakan bahwa Pemkot Semarang akan menganggarkan pada APBD Perubahan berupa bonus untuk atlet yang berprestasi.
Namun, diingatkannya, bonus tidak bisa diberikan secara simultan atau selamanya, sebab bonus hanya semacam wujud perhatian pemerintah kepada atlet atas prestasi yang diraihnya.
"Makanya, kami juga berpesan kepada para atlet, tolong kemampuan fisik kita semua kan terbatas ya. Jangan sampai, pas jaya-jayanya jadi atlet terus tidak mempersiapkan diri ke usia lanjut," katanya.
Pemkot Semarang bersama KONI, kata dia, saat ini sudah melakukan pemetaan terhadap atlet-atlet Kota Semarang yang berprestasi pada sejumlah ajang, seperti SEA Games Kamboja 2023.
"Sudah kami petakan, artinya kami juga memikirkan mereka (atlet, red.). Tetapi, mereka juga harus bisa mengelola juga," kata mantan atlet bola voli junior Jawa Tengah era 1984 tersebut.