Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, memastikan ketersediaan air bersih masih aman dan cukup untuk korban banjir rob, dengan menyediakan tandon air yang disuplai perusahaan daerah air minum setempat.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Aprilyanto Dwi Purnomo di Pekalongan, Kamis, mengatakan saat ini sejumlah wilayah masih tergenang rob akibat limpasan pasang air laut yang mengakibatkan tanggul rusak.
"Oleh karena itu, sebagai langkah antisipasi kami telah menyiagakan petugas dan menyuplai air bersih pada korban rob. Rob memang sudah menggenangi wilayah pemukiman warga, namun waktunya sementara di jam tertentu," katanya.
Sejumlah wilayah yang masih tergenang rob antara lain Kelurahan Padukuhan Kraton, Pabean, Bandengan, dan sebagian wilayah Kandang panjang.
Saat ini pihaknya masih terus melakukan langkah antisipasi seperti patroli, monitor wilayah, dan kesiapsiagaan tim penanggulangan bencana di setiap kelurahan.
Adapun tanggul yang rusak akibat limpasan gelombang air laut, kata dia, sudah ditutup agar tidak mengganggu masyarakat yang akan bekerja.
Apriliyanto Dwi Purnomo mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini banjir atau rob di pesisir utara Jawa Tengah akibat peningkatan ketinggian pasang air laut pada 13 Juni 2023.
"Berdasarkan pantauan, ada beberapa titik yang masih tergenang air lima hingga 25 sentimeter. Kami menilai kondisi wilayah masih terpantau aman," katanya.
Ia mengimbau masyarakat yang terdampak banjir pesisir atau rob agar terus menjaga kesehatan dan mengikuti perkembangan kondisi cuaca terbaru dari sumber resmi seperti BMKG maupun BPBD.
"Hal yang terpenting kami mengimbau masyarakat menjaga kesehatan meski pemkot juga telah menyiapkan layanan kesehatan," katanya.
Baca juga: Antisipasi banjir, Pemkot Semarang-BBWS perkuat sistem drainase
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Aprilyanto Dwi Purnomo di Pekalongan, Kamis, mengatakan saat ini sejumlah wilayah masih tergenang rob akibat limpasan pasang air laut yang mengakibatkan tanggul rusak.
"Oleh karena itu, sebagai langkah antisipasi kami telah menyiagakan petugas dan menyuplai air bersih pada korban rob. Rob memang sudah menggenangi wilayah pemukiman warga, namun waktunya sementara di jam tertentu," katanya.
Sejumlah wilayah yang masih tergenang rob antara lain Kelurahan Padukuhan Kraton, Pabean, Bandengan, dan sebagian wilayah Kandang panjang.
Saat ini pihaknya masih terus melakukan langkah antisipasi seperti patroli, monitor wilayah, dan kesiapsiagaan tim penanggulangan bencana di setiap kelurahan.
Adapun tanggul yang rusak akibat limpasan gelombang air laut, kata dia, sudah ditutup agar tidak mengganggu masyarakat yang akan bekerja.
Apriliyanto Dwi Purnomo mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini banjir atau rob di pesisir utara Jawa Tengah akibat peningkatan ketinggian pasang air laut pada 13 Juni 2023.
"Berdasarkan pantauan, ada beberapa titik yang masih tergenang air lima hingga 25 sentimeter. Kami menilai kondisi wilayah masih terpantau aman," katanya.
Ia mengimbau masyarakat yang terdampak banjir pesisir atau rob agar terus menjaga kesehatan dan mengikuti perkembangan kondisi cuaca terbaru dari sumber resmi seperti BMKG maupun BPBD.
"Hal yang terpenting kami mengimbau masyarakat menjaga kesehatan meski pemkot juga telah menyiapkan layanan kesehatan," katanya.
Baca juga: Antisipasi banjir, Pemkot Semarang-BBWS perkuat sistem drainase