Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menyerahkan secara simbolis tiga rumah warga yang telah diperbaiki menjadi rumah layak huni oleh pemkot setempat menggunakan anggaran Baznas setempat.
Rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Rabu, menyebutkan tiga rumah tersebut, masing-masing milik Buchori, warga RT01/RW02, Kampung Gebalan, Kelurahan Jurangombo Utara, Kecamatan Magelang Selatan, Sri Rahayu, warga RT03/RW03 Kampung Dukuh II No. 95, Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang Tengah, dan Rini Fiyati, warga RT02/RW02, Kampung Menowo, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Magelang Utara.
Wali Kota Nur Aziz mengatakan penanganan hal tersebut oleh Baznas itu sebagai cara Pemkot Magelang memperbaiki RTLH yang tidak lengkap dokumen administrasi, seperti sertifikat.
"Karena rumahnya administrasi pemerintahannya tidak lengkap, kita siasati dengan anggaran Baznas yang syarat pengajuannya tidak serumit kalau pakai APBD/APBN," kata dia. Acara penyerahan rumah pada Selasa (13/6) oleh wali kota setempat itu, antara lain didampingi jajaran dan pengurus Baznas Kota Magelang.
Ia menjelaskan salah satu tujuan perbaikan RTLH agar kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
"Supaya masyarakat dalam hidupnya semakin lebih baik, sehingga dalam mencari penghasilan dan pendidikan juga semakin baik. Kamar-kamar kita perbaiki dan tata lebih baik lagi," ujarnya.
Seorang pengurus Baznas Kota Magelang Gianto menjelaskan pada termin pertama tahun ini, Baznas telah menangani 10 RTLH, baik yang ada sertifikat maupun tidak ada. Masing-masing rumah mendapat bantuan perbaikan senilai Rp 15 Juta.
"Sebanyak 10 rumah tersebut merupakan pengajuan penanganan RTLH Tahun 2022 yang tidak terselesaikan. Untuk termin kedua tahun 2023 ini sudah di-'acc' (setujui) 20 rumah, saat ini sedang proses pelaksanaan," katanya.
Target pada 2023, sesuai RKAT, ada 96 RTLH yang diajukan untuk diperbaiki. Saat ini Baznas sedang mencocokkan data tersebut dengan data di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Magelang.
"Sesuai RKAT ada 96 rumah, sudah didata tingga 'cross check' (cek silang) dengan Disperkim agar tidak tumpang tindih. Kalau sudah ada di Disperkim maka bantuan akan dialihkan ke RTLH yang lain," katanya.
Rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Rabu, menyebutkan tiga rumah tersebut, masing-masing milik Buchori, warga RT01/RW02, Kampung Gebalan, Kelurahan Jurangombo Utara, Kecamatan Magelang Selatan, Sri Rahayu, warga RT03/RW03 Kampung Dukuh II No. 95, Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang Tengah, dan Rini Fiyati, warga RT02/RW02, Kampung Menowo, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Magelang Utara.
Wali Kota Nur Aziz mengatakan penanganan hal tersebut oleh Baznas itu sebagai cara Pemkot Magelang memperbaiki RTLH yang tidak lengkap dokumen administrasi, seperti sertifikat.
"Karena rumahnya administrasi pemerintahannya tidak lengkap, kita siasati dengan anggaran Baznas yang syarat pengajuannya tidak serumit kalau pakai APBD/APBN," kata dia. Acara penyerahan rumah pada Selasa (13/6) oleh wali kota setempat itu, antara lain didampingi jajaran dan pengurus Baznas Kota Magelang.
Ia menjelaskan salah satu tujuan perbaikan RTLH agar kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
"Supaya masyarakat dalam hidupnya semakin lebih baik, sehingga dalam mencari penghasilan dan pendidikan juga semakin baik. Kamar-kamar kita perbaiki dan tata lebih baik lagi," ujarnya.
Seorang pengurus Baznas Kota Magelang Gianto menjelaskan pada termin pertama tahun ini, Baznas telah menangani 10 RTLH, baik yang ada sertifikat maupun tidak ada. Masing-masing rumah mendapat bantuan perbaikan senilai Rp 15 Juta.
"Sebanyak 10 rumah tersebut merupakan pengajuan penanganan RTLH Tahun 2022 yang tidak terselesaikan. Untuk termin kedua tahun 2023 ini sudah di-'acc' (setujui) 20 rumah, saat ini sedang proses pelaksanaan," katanya.
Target pada 2023, sesuai RKAT, ada 96 RTLH yang diajukan untuk diperbaiki. Saat ini Baznas sedang mencocokkan data tersebut dengan data di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Magelang.
"Sesuai RKAT ada 96 rumah, sudah didata tingga 'cross check' (cek silang) dengan Disperkim agar tidak tumpang tindih. Kalau sudah ada di Disperkim maka bantuan akan dialihkan ke RTLH yang lain," katanya.