Cilacap (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap menginisiasi penyelenggaraan pelatihan sistem pertanian terpadu (Integrated Farming System) bagi warga Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Dalam pelatihan yang diselenggarakan di kompleks Pasar UMKM Amarta Kutawaru, Kamis (25/5), serta diikuti 25 peserta dari kalangan petani, peternak, maupun pembudidaya ikan itu, Kilang Cilacap berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap.
Area Manager Commrel and CSR PT KPI RU IV Cecep Supriyatna mengatakan pelatihan tersebut merupakan pengembangan program Masyarakat Mandiri Kutawaru (Mamaku) yang memiliki beberapa subkegiatan, antara lain budi daya kepiting cangkang lunak, pengembangan UMKM, dan pengelolaan sampah.
"Pelatihan ini mengintegrasikan pengelolaan potensi pertanian dan peternakan di Kutawaru," katanya.
Direncanakan, kata dia, hasil dari pelatihan ini nantinya diaplikasikan dengan memanfaatkan kotoran burung puyuh yang juga sedang dikembangkan.
"Peternakan burung puyuh, bantuan dari Pertamina sedang berkembang dengan baik di Kutawaru. Itulah yang melatarbelakangi kami memberikan pelatihan ini," tegasnya.
Baca juga: Pegiat Proklim binaan Kilang Cilacap raih penghargaan Perempuan Berjasa se-Jateng
Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Mlati Asih Budiarti mengatakan Integrated Farming System didasarkan pada konsep pertanian berkelanjutan.
"Produktivitas tetap tinggi dan dalam waktu bersamaan tetap mempertahankan basis sumber daya. Kegiatan usaha pertanian, perkebunan, dan peternakan secara terpadu dalam satu kawasan," jelasnya.
Dia mengatakan saat ini pemenuhan kebutuhan pangan Jawa Tengah dan nasional, salah satunya disuplai dari Kabupaten Cilacap yang memiliki lahan pertanian 66 ribu hektare.
"Konsep pertanian terpadu mengolaborasikan potensi peternakan dengan pertanian. Rumputnya bisa untuk pakan sapi dan kambing, sedangkan di Kutawaru ini ada potensi kotoran burung puyuh bisa sebagai pupuk tanaman," kata Mlati.
Lurah Kutawaru Edy Harjanto menyambut antusias pelatihan yang diinisiasi PT KPI RU IV Cilacap. "Kami sangat senang dan berharap program pelatihan ini bisa benar-benar berkembang dan bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat," tegasnya.
Dalam kesempatan itu dilakukan serah terima bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) program Integrated Farming System senilai lebih dari Rp122 juta.
Selain dari Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap serta pemerintah kelurahan dan kecamatan setempat, kegiatan juga dihadiri kalangan akademisi dari Politeknik Negeri Cilacap (PNC).
Baca juga: Pertamina bagikan 2.000 paket sembako untuk warga Cilacap dan Banyumas
Baca juga: Lomba snack tower balon warnai HUT PWP Pertamina Cilacap
Dalam pelatihan yang diselenggarakan di kompleks Pasar UMKM Amarta Kutawaru, Kamis (25/5), serta diikuti 25 peserta dari kalangan petani, peternak, maupun pembudidaya ikan itu, Kilang Cilacap berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap.
Area Manager Commrel and CSR PT KPI RU IV Cecep Supriyatna mengatakan pelatihan tersebut merupakan pengembangan program Masyarakat Mandiri Kutawaru (Mamaku) yang memiliki beberapa subkegiatan, antara lain budi daya kepiting cangkang lunak, pengembangan UMKM, dan pengelolaan sampah.
"Pelatihan ini mengintegrasikan pengelolaan potensi pertanian dan peternakan di Kutawaru," katanya.
Direncanakan, kata dia, hasil dari pelatihan ini nantinya diaplikasikan dengan memanfaatkan kotoran burung puyuh yang juga sedang dikembangkan.
"Peternakan burung puyuh, bantuan dari Pertamina sedang berkembang dengan baik di Kutawaru. Itulah yang melatarbelakangi kami memberikan pelatihan ini," tegasnya.
Baca juga: Pegiat Proklim binaan Kilang Cilacap raih penghargaan Perempuan Berjasa se-Jateng
Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Mlati Asih Budiarti mengatakan Integrated Farming System didasarkan pada konsep pertanian berkelanjutan.
"Produktivitas tetap tinggi dan dalam waktu bersamaan tetap mempertahankan basis sumber daya. Kegiatan usaha pertanian, perkebunan, dan peternakan secara terpadu dalam satu kawasan," jelasnya.
Dia mengatakan saat ini pemenuhan kebutuhan pangan Jawa Tengah dan nasional, salah satunya disuplai dari Kabupaten Cilacap yang memiliki lahan pertanian 66 ribu hektare.
"Konsep pertanian terpadu mengolaborasikan potensi peternakan dengan pertanian. Rumputnya bisa untuk pakan sapi dan kambing, sedangkan di Kutawaru ini ada potensi kotoran burung puyuh bisa sebagai pupuk tanaman," kata Mlati.
Lurah Kutawaru Edy Harjanto menyambut antusias pelatihan yang diinisiasi PT KPI RU IV Cilacap. "Kami sangat senang dan berharap program pelatihan ini bisa benar-benar berkembang dan bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat," tegasnya.
Dalam kesempatan itu dilakukan serah terima bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) program Integrated Farming System senilai lebih dari Rp122 juta.
Selain dari Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap serta pemerintah kelurahan dan kecamatan setempat, kegiatan juga dihadiri kalangan akademisi dari Politeknik Negeri Cilacap (PNC).
Baca juga: Pertamina bagikan 2.000 paket sembako untuk warga Cilacap dan Banyumas
Baca juga: Lomba snack tower balon warnai HUT PWP Pertamina Cilacap