Purwokerto (ANTARA) - Harga telur ayam ras di pasar tradisional Purwokerto, Kabupaten Banyumas, masih bertahan tinggi setelah sempat mencapai kisaran Rp33.000 per kilogram.

"Sejak Senin (22/5) kemarin sampai hari ini (25/5), harga telur ayam ras bertahan di kisaran Rp31.500/kg," kata Dewi, salah seorang pedagang di Pasar Manis, Purwokerto, Kamis.

Ia mengakui harga telur ayam ras sempat mencapai Rp33.000/kg, kemudian turun menjadi Rp32.000/kg, dan dalam beberapa hari terakhir bertahan di kisaran Rp31.500/kg.

Menurut dia, hal itu disebabkan harga telur ayam ras masih bertahan tinggi meskipun sedikit mengalami penurunan.

Dalam hal ini, harga telur ayam ras di tingkat distributor masih berada pada kisaran Rp30.000/kg, sehingga harga jual ke konsumen Rp31.500/kg.

"Padahal sebelum ada kenaikan, harga jual ke konsumen berkisar Rp27.000-Rp28.000/kg.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas Titik Puji Astuti mengakui harga telur ayam ras di pasaran masih melampaui harga acuan pemerintah yang sebesar Rp27.000/kg.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan terus memantau perkembangan harga telur ayam ras di pasaran.

"Kalau masalah penyebab kenaikannya, silakan tanyakan ke Dinas Peternakan,"

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinnakkan) Kabupaten Banyumas Sulistiono mengatakan kenaikan harga telur ayam ras yang terjadi secara nasional itu disebabkan oleh lonjakan harga pakan.

Menurut dia, harga telur di tingkat peternakan mulai turun sejak Rabu (17/5) meskipun peternak masih merugi karena harga pakannya masih tergolong tinggi.

"Dengan harga konsentrat saat ini sebesar Rp10.000/kg, jagung sebesar Rp6.000/kg, dedak Rp4.000/kg, dan campurannya Rp8.000/kg, maka BEP-nya (Break Even Point) sebesar Rp27.500/kg, namun harga telur di kandang hanya Rp27.000/kg," jelasnya. ***1***


Baca juga: Pemkot Surakarta imbau masyarakat konsumsi sumber protein selain telur

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024