Semarang (ANTARA) - Raden Abdul Fattah, selama 14 tahun tumbuh dan besar di Palembang sampai akhirnya menginjakkan kakinya kembali ke tanah Jawa dan menjadi Sultan Demak I pada masa 1478-1518 M. 

Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si berkesempatan bertandang dan ziarah ke Makam Raden Fatah di kawasan Masjid Agung Demak pada Jumat (5/5). 

K.H. Abdullah Syifa selaku Ketua Takmir Masjid Agung Demak menyambut hangat kedatangan rektor. Banyak hal yang dibicarakan dan mampu menimbulkan chemistry, di antaranya bagaimana dua lembaga yang berbeda dapat berkolaborasi dalam peradaban Islam di Indonesia. 

Tak banyak yang mengetahui sejarah Raden Fatah hingga sosok tersebut menjadi nama perguruan tinggi keagamaan Islam di Sumatera Selatan. Itulah yang menjadi  alasan akademikus UIN Raden Fatah untuk masuk dalam perjalanan panjang Raden Fatah kecil hingga menjadi Raja Islam di Jawa. 

Etnis China yang melekat pada darah Raden Fatah menjadi bukti bahwa perjuangan hidup bersama Ibunda Putri Campa tidak dapat dipandang sebelah mata, terlebih pada usia yang masih muda, Raden Fatah kembali ke Pulau Jawa untuk bertemu dengan ayahnya. 

Hanyut dalam cerita sejarah, pertemuan pertama ini menjadi awal komunikasi untuk berkelanjutan pada kegiatan yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.

"Sejarah Raden Fatah menjadi hal yang menarik untuk ditelusuri lebih jauh. Tidak hanya itu, nantinya kita bisa melakukan banyak hal dalam konteks Tri Dharma Perguruan Tinggi" jelas Rektor UIN Raden Fatah. ***

Pewarta : ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024