Cilacap (ANTARA) - General Manager PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap Edy Januari Utama mengatakan Idul Fitri sebagai simbol kemenangan umat Muslim semestinya menjadi momentum untuk saling menjaga hubungan baik secara vertikal dan horizontal.
Dalam sambutan penyelenggaran Shalat Id dalam rangka Idul Fitri 1444 Hijriyah di area kolam pancing Gunung Simping, Cilacap, Sabtu (22/4), Edy mengatakan manusia sebagai makhluk sosial harus menjaga hubungan, baik secara vertikal kepada Tuhan dan horizontal kepada sesama manusia.
"Seremoni Idul Fitri mengandung muatan ibadah vertikal dan horizontal. Ibadah sosial tidak terbatas pada solidaritas sosial, namun juga harus bermurah hati dalam aspek moral dan spiritual dengan bersilaturahmi dan saling memaafkan," katanya.
Ia mengatakan setelah dosa vertikal terampuni melalui ibadah puasa Ramadhan satu bulan penuh maka dosa horizontal harus diupayakan dapat terampuni pula, sehingga benar-benar dalam kondisi fitrah, bersih dan suci.
"Alangkah indahnya jika hal ini bisa direalisasikan dalam kehidupan sehari–hari," jelasnya.
Lebih lanjut, Edy mengatakan Pertamina diberi amanah oleh negara untuk memasok energi nasional sebagai tugas penting yang tidak mudah.
Baca juga: Sinergi dengan Polri, Kilang Cilacap sukses gelar "Kampung Ramadhan Presisi"
Namun jika hati ini bersih dan saling memaafkan, kata dia, beban-beban dalam pekerjaan akan terasa sangat ringan.
"Saling memaafkan tidak hanya dengan orang tua, suami istri, anak, tetapi juga dengan rekan kerja, atasan dan bawahan. Selain itu juga dengan rekan bisnis, murid-guru, dan tetangga," tegasnya.
Sementara dalam khutbahnya, khatib Ustadz Aziz Zahari Al Hafidz mengingatkan pentingnya istiqamah dalam beramal.
Jika diibaratkan benang yang susah payah dirajut dan ditenun menjadi kain, kata dia, jangan sampai kain tersebut diurai kembali.
Begitu pula dengan kebaikan yang telah susah payah dibiasakan di bulan Ramadhan jangan rela kebiasaan itu terurai begitu saja setelah Ramadhan berlalu," kata pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ihsan, Cilacap itu.
Shalat Id yang diikuti ratusan warga di lingkungan Perumahan Pertamina Gunung Simping diakhiri dengan tradisi bersalaman sebagai simbol saling memaafkan antarjamaah.
Selain di area kolam pancing Gunung Simping, Shalat Id juga dilaksanakan di lapangan kompleks Perumahan Pertamina Donan dan halaman Masjid Baitussalam kompleks Perumahan Pertamina Tegalkamulyan, Cilacap Selatan.
Baca juga: Perwira Kilang Cilacap ajak anak yatim-duafa belanja baju lebaran
Baca juga: Direktur Proyek Infrastruktur KPI pantau kesiapan Satgas Rafi di Cilacap
Dalam sambutan penyelenggaran Shalat Id dalam rangka Idul Fitri 1444 Hijriyah di area kolam pancing Gunung Simping, Cilacap, Sabtu (22/4), Edy mengatakan manusia sebagai makhluk sosial harus menjaga hubungan, baik secara vertikal kepada Tuhan dan horizontal kepada sesama manusia.
"Seremoni Idul Fitri mengandung muatan ibadah vertikal dan horizontal. Ibadah sosial tidak terbatas pada solidaritas sosial, namun juga harus bermurah hati dalam aspek moral dan spiritual dengan bersilaturahmi dan saling memaafkan," katanya.
Ia mengatakan setelah dosa vertikal terampuni melalui ibadah puasa Ramadhan satu bulan penuh maka dosa horizontal harus diupayakan dapat terampuni pula, sehingga benar-benar dalam kondisi fitrah, bersih dan suci.
"Alangkah indahnya jika hal ini bisa direalisasikan dalam kehidupan sehari–hari," jelasnya.
Lebih lanjut, Edy mengatakan Pertamina diberi amanah oleh negara untuk memasok energi nasional sebagai tugas penting yang tidak mudah.
Baca juga: Sinergi dengan Polri, Kilang Cilacap sukses gelar "Kampung Ramadhan Presisi"
Namun jika hati ini bersih dan saling memaafkan, kata dia, beban-beban dalam pekerjaan akan terasa sangat ringan.
"Saling memaafkan tidak hanya dengan orang tua, suami istri, anak, tetapi juga dengan rekan kerja, atasan dan bawahan. Selain itu juga dengan rekan bisnis, murid-guru, dan tetangga," tegasnya.
Sementara dalam khutbahnya, khatib Ustadz Aziz Zahari Al Hafidz mengingatkan pentingnya istiqamah dalam beramal.
Jika diibaratkan benang yang susah payah dirajut dan ditenun menjadi kain, kata dia, jangan sampai kain tersebut diurai kembali.
Begitu pula dengan kebaikan yang telah susah payah dibiasakan di bulan Ramadhan jangan rela kebiasaan itu terurai begitu saja setelah Ramadhan berlalu," kata pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ihsan, Cilacap itu.
Shalat Id yang diikuti ratusan warga di lingkungan Perumahan Pertamina Gunung Simping diakhiri dengan tradisi bersalaman sebagai simbol saling memaafkan antarjamaah.
Selain di area kolam pancing Gunung Simping, Shalat Id juga dilaksanakan di lapangan kompleks Perumahan Pertamina Donan dan halaman Masjid Baitussalam kompleks Perumahan Pertamina Tegalkamulyan, Cilacap Selatan.
Baca juga: Perwira Kilang Cilacap ajak anak yatim-duafa belanja baju lebaran
Baca juga: Direktur Proyek Infrastruktur KPI pantau kesiapan Satgas Rafi di Cilacap