Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan penanganan banjir menjadi salah satu prioritas program pembangunan di Kota Atlas yang akan diharapkan tuntas pada 2024.

Penanganan banjir disampaikan Ita, sapaan akrab Hevearita, dalam Musyawarah Rencana Pembangunan RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah) Kota Semarang Tahun 2024 yang digelar di Ruang Lokakrida, Balai Kota Semarang, Selasa.

"Ini merupakan kegiatan untuk menyusun RKPD 2024, banyak sekali tadi prioritas-prioritas, Dan nantinya akan bisa menjadi RKPD 2024 yang pastinya bisa sejalan dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan Pemkot Semarang," katanya.

Musrenbang RKPD Kota Semarang Tahun 2024 mengambil tema "Pemantapan Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat yang didukung oleh penguatan struktur yang mendukung keberlanjutan".

Menurut dia, tema itu diambil dengan memperhatikan arah pembangunan nasional dan Provinsi Jawa Tengah agar bisa sejalan dengan Pemerintah Kota Semarang.

Ada lima prioritas pembangunan, yaitu peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan pengangguran dan kemiskinan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, penyediaan infrastruktur berwawasan lingkungan dan ramah terhadap kelompok rentan, dan peningkatan tata kelola pemerintah.

Ia menyampaikan bahwa program-program yang sudah dicanangkan pemerintah pusat sebenarnya sudah dilakukan penanganannya oleh Pemkot Semarang pada tahun ini.

Jadi, kata dia, pada tahun depan tinggal memaksimalkan untuk pencapaian target-target pembangunan yang sudah ditentukan pemerintah pusat.

"Semua penanganan ini sudah dilakukan sejak tahun 2023, ternyata apa yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat, kami sudah melaksanakan. Sehingga ini tinggal lebih bagaimana mencapai apa yang menjadi target nasional atau provinsi," katanya.

Dalam RKPD tersebut, Ita menyinggung tentang penanganan banjir yang akan tetap menjadi prioritas dari turunan lima prioritas pembangunan tersebut sehingga Kota Semarang diharapkan akan terbebas dari banjir, baik akibat kiriman air dari atas maupun air rob.

"Fokus Pemerintah Kota Semarang adalah banjir. Kota Semarang ini adalah kota paling bawah. Sehingga kalau yang atas banjir, yang kena adalah Kota Semarang. Baik banjir dari atas maupun banjir akibat dari air rob," katanya.

Baca juga: Sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi hujan lebat

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024