Ambon (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan gempa bumi magnitudo 5.0 mengguncang wilayah Laut Banda dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, pukul 06.07.48 WIB, Kamis.
Berdasarkan informasi BMKG, gempa bumi memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9, kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulis.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,40° lintang selatan, 131,15° bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 54 Km arah Barat Laut Molu Maru, Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 73 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Banda pada zona intraslab.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser.
Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Molu Maru, Wuar Labobar, Maluku Tenggara Barat dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Dan daerah Wer Maktian, Maluku Tenggara Barat dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi Tsunami.
Baca juga: Dua gempa di Bali akibat aktivitas subduksi lempeng
Berdasarkan informasi BMKG, gempa bumi memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9, kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulis.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,40° lintang selatan, 131,15° bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 54 Km arah Barat Laut Molu Maru, Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 73 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Banda pada zona intraslab.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser.
Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Molu Maru, Wuar Labobar, Maluku Tenggara Barat dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Dan daerah Wer Maktian, Maluku Tenggara Barat dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi Tsunami.
Baca juga: Dua gempa di Bali akibat aktivitas subduksi lempeng