Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Agama (Kemenag) memastikan pemberangkatan kloter pertama jemaah calon jemaah haji 1444H/2023 ke Arab Saudi dimulai 24 Mei 2023, sedangkan bagi petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) haji lebih awal yakni 16 Mei 2023.
 
"Alhamdulillah sejak kemarin sore (Kamis, 6/4/2023) Keppres tentang BPIH disetujui Presiden yang artinya calon jemaah haji 1444 H/2023 jadi berangkat," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Prof Hilman Latief pada saat membuka pelaksanaan Bimbingan Teknis Tugas dan Fungsi bagi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (7/4/2023) malam.
 
Hilman menjelaskan para calon jemaah haji reguler mulai Senin 10 April 2023 sudah bisa melunasi biaya haji atau Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk keberangkatan tahun ini.
 
Total jemaah haji tahun ini terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus atau mencapai kuota penuh pasca-pandemi COVID-19.
 
Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 ini, kata Hilman, mengusung tema Haji Ramah Lansia, karena dari 221.000 jemaah haji yang akan berangkat tahun ini, sekitar 64 ribu di antaranya berusia lanjut usia (lansia), bahkan ada yang berusia 105 tahun.
 
Banyaknya jumlah lansia, kata Hilman, menjadi tantangan besar bagi pelaksanaan haji 2023, sehingga diperlukan petugas haji yang lebih matang baik dari wawasan, keterampilan, tenaga, dan dedikasinya.
 
"Tertua ada 105 tahun. Ini nanti juga yang usia sudah sepuh diverifikasi kemudian juga akan ada cek kesehatan, nanti akan kami mendapatkan input bisa berangkat tahun ini tanpa syarat, dengan syarat tertentu, atau tidak layak berangkat, itu nanti Kemenkes dengan dokter (yang menentukan)," kata Hilman.
 
Untuk memberikan bekal bagi para petugas haji, Kementerian Agama menggelar Bimbingan Teknis Tugas dan Fungsi (Bimtek Tusi) bagi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede selama 10 hari mulai 7 - 16 April 2023.
 
"Hibahkan diri, pikiran, dan energi untuk melayani jemaah haji Indonesia. Tanggalkan semua identitas di kantor masing-masing. Semua petugas harus melebur dalam PPIH Arab Saudi," kata Hilman.
 
Ia menegaskan para petugas haji diberangkatkan ke Arab Saudi menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bukan dana haji. Oleh kaarena itu, para petugas diharapkan dapat menjalankan tugas negara tersebut dengan baik.
 
"Mohon bapak/ibu bisa meneguhkan niat sejak malam ini. Bahwa kita ingin mengabdi dan melayani. Apapun kondisinya, harus bisa melayani jemaah sebaik-baiknya. Bahwa nanti bapak/ibu ada yang berkesempatan menunaikan ibadah haji, itu adalah bonusnya," kata Hilman. 
 

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024