Semarang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kota Semarang, Jawa Tengah, menyatakan setidaknya ada penambahan sekitar 100 ribuan pemilih baru pada Pemilihan Umum 2024 berdasarkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4).
"Kalau untuk daftar pemilih sementara (DPS), kami belum bisa menyebut jumlahnya karena masih diplenokan hari ini," kata Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom, di Semarang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Nanda, sapaan akrabnya, saat Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilu 2024 yang digelar KPU Kota Semarang.
Namun, kata dia, kemungkinan besar memang ada kenaikan karena dari penyusunan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) sudah terlihat peningkatan dari Pemilu 2019 ke Pemilu 2024.
"Kenapa kemudian jumlah TPS berbeda? Pada (Pemilu) 2019, jumlah TPS 4.537, ditambah TPS khusus lima jadi 4.542 TPS, sekarang 4.637 TPS umum dan TPS khusus ada sembilan jadi 4.646 TPS," katanya.
Dari peningkatan jumlah penduduk pada DP4 yang diterima KPU Kota Semarang, mencakup juga calon pemilih yang akan berusia 17 tahun pada 14 Februari 2024 atau saat pelaksanaan Pemilu 2024.
Nanda menjelaskan tahapan saat ini adalah pleno hasil rekapitulasi yang dilakukan secara bertahap, mulai petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) yang melakukan pencocokan dan penelitian (coklit).
"Kemarin kan ada pantarlih, kemudian ada pleno tingkat kelurahan masing-masing tanggal 30-31 Maret 2023, selanjutnya tanggal 1-2 April 2023 di tingkat kecamatan," katanya.
Baca juga: KPU Kudus tetapkan DPS pemilu 645.743 pemilih
Hasil pleno tingkat kelurahan dan kecamatan itu selanjutnya diplenokan KPU Kota Semarang untuk penetapan DPS yang akan diumumkan kepada masyarakat jika ada tanggapan untuk perbaikan.
Dia menambahkan KPU Kota Semarang juga akan mendapatkan masukan dari partai politik dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengenai hasil proses rekapitulasi pada setiap kelurahan dan kecamatan.
"Setelah hasil pleno, satu dua hari dicetak, kemudian kami umumkan di masing-masing kelurahan. Setelah Lebaran, ada proses lagi, yakni tanggapan dari masyarakat terhadap DPS," katanya.
Seandainya masyarakat menemukan dalam DPS, misalnya, orang sudah meninggal, alih status dari TNI/Polri, atau pindah domisili, bisa segera melapor untuk dilakukan pencoretan.
"Demikian juga, jika merasa sudah berusia 17 tahun belum didata (sebagai pemilih, red.). Kalau dicek namanya belum masuk, silakan melapor, nanti kami akan input-kan," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan dukungan terhadap persiapan yang dilakukan KPU Kota Semarang dalam setiap tahapan Pemilu 2024.
"Intinya, kami support apabila ada hal-hal yang diperlukan KPU segera berkoordinasi dengan Pemkot Semarang," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Baca juga: KPU Batang coret belasan ribu pemilih pemilu
Baca juga: KPU: DPS Pemilu 2024 di Temanggung capai 617.814 orang
Baca juga: Sukseskan Pemilu 2024, Pemprov Jateng perkuat sinergi lintas sektoral
"Kalau untuk daftar pemilih sementara (DPS), kami belum bisa menyebut jumlahnya karena masih diplenokan hari ini," kata Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom, di Semarang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Nanda, sapaan akrabnya, saat Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilu 2024 yang digelar KPU Kota Semarang.
Namun, kata dia, kemungkinan besar memang ada kenaikan karena dari penyusunan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) sudah terlihat peningkatan dari Pemilu 2019 ke Pemilu 2024.
"Kenapa kemudian jumlah TPS berbeda? Pada (Pemilu) 2019, jumlah TPS 4.537, ditambah TPS khusus lima jadi 4.542 TPS, sekarang 4.637 TPS umum dan TPS khusus ada sembilan jadi 4.646 TPS," katanya.
Dari peningkatan jumlah penduduk pada DP4 yang diterima KPU Kota Semarang, mencakup juga calon pemilih yang akan berusia 17 tahun pada 14 Februari 2024 atau saat pelaksanaan Pemilu 2024.
Nanda menjelaskan tahapan saat ini adalah pleno hasil rekapitulasi yang dilakukan secara bertahap, mulai petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) yang melakukan pencocokan dan penelitian (coklit).
"Kemarin kan ada pantarlih, kemudian ada pleno tingkat kelurahan masing-masing tanggal 30-31 Maret 2023, selanjutnya tanggal 1-2 April 2023 di tingkat kecamatan," katanya.
Baca juga: KPU Kudus tetapkan DPS pemilu 645.743 pemilih
Hasil pleno tingkat kelurahan dan kecamatan itu selanjutnya diplenokan KPU Kota Semarang untuk penetapan DPS yang akan diumumkan kepada masyarakat jika ada tanggapan untuk perbaikan.
Dia menambahkan KPU Kota Semarang juga akan mendapatkan masukan dari partai politik dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengenai hasil proses rekapitulasi pada setiap kelurahan dan kecamatan.
"Setelah hasil pleno, satu dua hari dicetak, kemudian kami umumkan di masing-masing kelurahan. Setelah Lebaran, ada proses lagi, yakni tanggapan dari masyarakat terhadap DPS," katanya.
Seandainya masyarakat menemukan dalam DPS, misalnya, orang sudah meninggal, alih status dari TNI/Polri, atau pindah domisili, bisa segera melapor untuk dilakukan pencoretan.
"Demikian juga, jika merasa sudah berusia 17 tahun belum didata (sebagai pemilih, red.). Kalau dicek namanya belum masuk, silakan melapor, nanti kami akan input-kan," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan dukungan terhadap persiapan yang dilakukan KPU Kota Semarang dalam setiap tahapan Pemilu 2024.
"Intinya, kami support apabila ada hal-hal yang diperlukan KPU segera berkoordinasi dengan Pemkot Semarang," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Baca juga: KPU Batang coret belasan ribu pemilih pemilu
Baca juga: KPU: DPS Pemilu 2024 di Temanggung capai 617.814 orang
Baca juga: Sukseskan Pemilu 2024, Pemprov Jateng perkuat sinergi lintas sektoral