Semarang (ANTARA) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG sebagai perusahaan BUMN klaster infrastruktur mampu mencatatkan kinerja positif di tengah dinamika industri semen yang semakin menantang dengan hadirnya banyak pesaing.
General Manager of Corporate Communication SIG Arif Gunawan Sulistiyono, di Semarang, Jumat, menyebutkan kinerja positif itu terlihat dari laba SIG yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk pada 2022 sebesar Rp2,365 triliun.
Dibandingkan periode yang pada 2021 sebesar Rp2,047 triliun, terjadi peningkatan 15,5 persen sehingga perseroan berkomitmen terus berkembang dengan menjalankan prinsip berkelanjutan berbekal kinerja positif tersebut.
Diakuinya, tekanan pasar masih cukup berat, seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sedangkan untuk Kalimantan semakin membaik seiring dengan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Namun, Arif tetap optimistis, apalagi SIG memiliki enam merek semen yang kuat dan menjadi pemimpin pasar di masing-masing regionalnya, antara lain Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, Dynamix, Semen Andalas.
Serta, Semen Baturaja yang telah menjadi bagian SIG, melengkapi "footprint" SIG di Sumatra khususnya bagian Selatan. Hal tersebut membawa SIG sebagai pemimpin pasar semen nasional dengan porsi sekitar 50 persen.
Arif mengatakan SIG sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan di Indonesia telah berkontribusi bagi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur melalui beragam inovasinya.
"Dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan, kita tidak lagi bicara soal aspek konstruksi saja, tapi seberapa ideal sebuah konstruksi mampu bertahan dengan bahan baku yang ramah lingkungan dan minim emisi karbon," katanya.
Di Indonesia, SIG berperan di balik konstruksi bangunan ikonik yang diakui secara global, di antaranya kompleks pengembangan terpadu di Jalan MH Thamrin Jakarta yang menggunakan produk PowrPro.
Kemudian, revitalisasi area pedestrian Gelora Bung Karno, Jakarta, mengaplikasikan produk ThruCrete yang mampu menyerap air langsung ke tanah di area jalur pejalan kaki dan jalur jogging.
Serta, rekonstruksi jalan beton di Jalan Raya Karangawen, Semarang-Godong, Jateng, dengan beton cepat kering atau SpeedCrete yang proses pengerjaannya lebih cepat untuk mengurangi potensi dampak kemacetan.
Selain itu, kata Arif, SIG terus berupaya menghadirkan solusi bahan bangunan dan konstruksi dengan produk dan layanan yang terus mengedepankan aspek lingkungan, dengan fokus mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan dan memberikan solusi.
Upaya penurunan emisi karbondioksida atau dekarbonisasi dijalankan dengan menekan tingkat emisi dari pemanfaatan energi primer dan energi listrik.
Beberapa inisiatif yang telah dijalankan, diantaranya adalah pemanfaatan biomassa berbasis kayu Kaliandra yang dijalankan di PT Semen Padang, pemanfaatan biomassa berbasis limbah industri dan rumah tangga sebagai energi di fasilitas PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, hingga penggunaan energi surya di pabrik Tuban.
General Manager of Corporate Communication SIG Arif Gunawan Sulistiyono, di Semarang, Jumat, menyebutkan kinerja positif itu terlihat dari laba SIG yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk pada 2022 sebesar Rp2,365 triliun.
Dibandingkan periode yang pada 2021 sebesar Rp2,047 triliun, terjadi peningkatan 15,5 persen sehingga perseroan berkomitmen terus berkembang dengan menjalankan prinsip berkelanjutan berbekal kinerja positif tersebut.
Diakuinya, tekanan pasar masih cukup berat, seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sedangkan untuk Kalimantan semakin membaik seiring dengan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Namun, Arif tetap optimistis, apalagi SIG memiliki enam merek semen yang kuat dan menjadi pemimpin pasar di masing-masing regionalnya, antara lain Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, Dynamix, Semen Andalas.
Serta, Semen Baturaja yang telah menjadi bagian SIG, melengkapi "footprint" SIG di Sumatra khususnya bagian Selatan. Hal tersebut membawa SIG sebagai pemimpin pasar semen nasional dengan porsi sekitar 50 persen.
Arif mengatakan SIG sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan di Indonesia telah berkontribusi bagi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur melalui beragam inovasinya.
"Dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan, kita tidak lagi bicara soal aspek konstruksi saja, tapi seberapa ideal sebuah konstruksi mampu bertahan dengan bahan baku yang ramah lingkungan dan minim emisi karbon," katanya.
Di Indonesia, SIG berperan di balik konstruksi bangunan ikonik yang diakui secara global, di antaranya kompleks pengembangan terpadu di Jalan MH Thamrin Jakarta yang menggunakan produk PowrPro.
Kemudian, revitalisasi area pedestrian Gelora Bung Karno, Jakarta, mengaplikasikan produk ThruCrete yang mampu menyerap air langsung ke tanah di area jalur pejalan kaki dan jalur jogging.
Serta, rekonstruksi jalan beton di Jalan Raya Karangawen, Semarang-Godong, Jateng, dengan beton cepat kering atau SpeedCrete yang proses pengerjaannya lebih cepat untuk mengurangi potensi dampak kemacetan.
Selain itu, kata Arif, SIG terus berupaya menghadirkan solusi bahan bangunan dan konstruksi dengan produk dan layanan yang terus mengedepankan aspek lingkungan, dengan fokus mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan dan memberikan solusi.
Upaya penurunan emisi karbondioksida atau dekarbonisasi dijalankan dengan menekan tingkat emisi dari pemanfaatan energi primer dan energi listrik.
Beberapa inisiatif yang telah dijalankan, diantaranya adalah pemanfaatan biomassa berbasis kayu Kaliandra yang dijalankan di PT Semen Padang, pemanfaatan biomassa berbasis limbah industri dan rumah tangga sebagai energi di fasilitas PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, hingga penggunaan energi surya di pabrik Tuban.