Solo (ANTARA) -
Pemerintah Kota Surakarta memberikan solusi sebagai tenaga kerja dengan perjanjian kontrak (TKPK) bagi sebagian pegawai Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) yang saat ini sudah berubah menjadi Solo Safari.
"Tenang saja, yang ingin pensiun ya pensiun. Ada beberapa orang yang ingin kerja lagi ikut TKPK, tenang saja," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Rabu.
Ia memastikan upaya tersebut merupakan komitmen dari Pemkot Surakarta terhadap para pegawai yang bekerja di Perumda Surakarta.
"Kami tidak seenaknya mecat orang kok, sudah RUPS kemarin," katanya.
Terkait dengan pesangon, menurut dia diberikan sesuai dengan kemampuan perusahaan.
"BUMD-nya rugi kok. Mbok kiro sehat piye? (dikiranya sehat?) Ora (tidak). Jurug itu nggak sehat. Makanya kami sehatkan dengan Taman Safari," katanya.
Ia juga optimistis tahun depan akan mulai terlihat kondisi keuangan Solo Safari.
"BUMD seperti itu kok. Meh diteruske meneh angel (mau dilanjutkan lagi sulit). Makanya kami manajemen baru lho ini," katanya.
Sementara itu, sebelumnya pihaknya sudah memberikan opsi kepada para pekerja lama untuk mengikuti tes penjaringan di Solo Safari.
"Kalau sekiranya mampu, ikut fit and propertest Taman Safari. Nyatanya tidak sanggup, yang lolos sepuluhan orang dari sekitar 50. (Yang tidak masuk) sudah tak masukin TKPK. Ada yang ambil ada yang tidak, daripada dipecat," katanya.
Baca juga: Pemkot Surakarta segera kaji bangunan cagar budaya tertabrak BST
Baca juga: Pemkot Surakarta segera kaji bangunan cagar budaya tertabrak BST