Semarang (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 3 Jawa Tengah dan DIY terus berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Industri Jasa Keuangan (IJK) dalam mendorong pengembangan UMKM, salah satunya dengan kegiatan Ngempal Kaliyan Stakeholder dengan tema Kolaborasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah yang diselenggarakan di Gedung Bernic Castle, Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, Semarang, Senin (28/3/2023).
"Sinergi OJK untuk UMKM dilakukan dalam bentuk program pengembangan UMKM, seperti pemberian akses pembiayaan, pelatihan, pendampingan digitalisasi UMKM, serta pemasaran produk melalui Gerakan Belanja Produk UMKM dalam bentuk parsel lebaran,” kata Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Sumarjono.
Menurutnya UMKM memiliki multiplier effect yang besar terhadap perekonomian Indonesia, karena UMKM berkontribusi terhadap perekonomian sebesar 60,51 persen dan penyedia lapangan pekerjaan sebesar 119,56 juta masyarakat atau 96,92 persen.
Di sisi lain, OJK menilai bahwa potensi UMKM masih belum maksimal. Berdasarkan survei, UMKM di Jawa Tengah memiliki kendala di aspek pemasaran (51 persen), pembiayaan (36 persen), bahan baku (3 persen), produksi (1 persen), dan lainnya (9 persen).
Baca juga: OJK optimistis ASEAN jadi episentrum pertumbuhan ekonomi
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Ndari Surjaningsih, serta perwakilan pimpinan, asosiasi dan pegawai Industri Jasa Keuangan, serta seluruh mitra strategis OJK.
Wakil Gubernur Jawa Tengah menyampaikan bahwa dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang kuat dari seluruh pihak untuk terus memberdayakan UMKM, khususnya di Bulan Ramadhan ini.
“Mari membantu pelaku UMKM dalam berjualan, khususnya di Bulan Ramadhan ini. Gerakan Belanja Produk UMKM semoga dapat meningkatkan rasa turut bangga dengan produk buatan lokal, sehingga perekonomian daerah dapat terus meningkat ” kata Taj Yasin.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah pada kesempatan tersebut juga menyampaikan sharing mengenai berbagai kegiatan kemitraan yang dilakukan oleh Provinsi Jawa Tengah dengan Dinas Koperasi dalam pemberdayaan UMKM.
“Berbagai upaya terus kita lakukan melalui kolaborasi dan sinergi, sehingga UMKM naik kelas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga memiliki program sertifikasi halal, transformasi digital, dan pendampingan UMKM on boarding ke marketplace e-blangkon," kata Sumarno.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan re-launching Gerakan Belanja Produk UMKM yang dilakukan oleh Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Sumarjono dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.
Baca juga: Industri jasa keuangan perlu dukungan penegakan hukum
Baca juga: OJK Jateng-DIY edukasi keuangan ke santri dan alumni Ponpes di Kendal
Baca juga: OJK perkuat upaya perlindungan konsumen
"Sinergi OJK untuk UMKM dilakukan dalam bentuk program pengembangan UMKM, seperti pemberian akses pembiayaan, pelatihan, pendampingan digitalisasi UMKM, serta pemasaran produk melalui Gerakan Belanja Produk UMKM dalam bentuk parsel lebaran,” kata Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Sumarjono.
Menurutnya UMKM memiliki multiplier effect yang besar terhadap perekonomian Indonesia, karena UMKM berkontribusi terhadap perekonomian sebesar 60,51 persen dan penyedia lapangan pekerjaan sebesar 119,56 juta masyarakat atau 96,92 persen.
Di sisi lain, OJK menilai bahwa potensi UMKM masih belum maksimal. Berdasarkan survei, UMKM di Jawa Tengah memiliki kendala di aspek pemasaran (51 persen), pembiayaan (36 persen), bahan baku (3 persen), produksi (1 persen), dan lainnya (9 persen).
Baca juga: OJK optimistis ASEAN jadi episentrum pertumbuhan ekonomi
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Ndari Surjaningsih, serta perwakilan pimpinan, asosiasi dan pegawai Industri Jasa Keuangan, serta seluruh mitra strategis OJK.
Wakil Gubernur Jawa Tengah menyampaikan bahwa dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang kuat dari seluruh pihak untuk terus memberdayakan UMKM, khususnya di Bulan Ramadhan ini.
“Mari membantu pelaku UMKM dalam berjualan, khususnya di Bulan Ramadhan ini. Gerakan Belanja Produk UMKM semoga dapat meningkatkan rasa turut bangga dengan produk buatan lokal, sehingga perekonomian daerah dapat terus meningkat ” kata Taj Yasin.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah pada kesempatan tersebut juga menyampaikan sharing mengenai berbagai kegiatan kemitraan yang dilakukan oleh Provinsi Jawa Tengah dengan Dinas Koperasi dalam pemberdayaan UMKM.
“Berbagai upaya terus kita lakukan melalui kolaborasi dan sinergi, sehingga UMKM naik kelas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga memiliki program sertifikasi halal, transformasi digital, dan pendampingan UMKM on boarding ke marketplace e-blangkon," kata Sumarno.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan re-launching Gerakan Belanja Produk UMKM yang dilakukan oleh Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Sumarjono dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.
Baca juga: Industri jasa keuangan perlu dukungan penegakan hukum
Baca juga: OJK Jateng-DIY edukasi keuangan ke santri dan alumni Ponpes di Kendal
Baca juga: OJK perkuat upaya perlindungan konsumen