Kudus (ANTARA) - General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan DIY A.B. Wahyu Jatmiko memastikan penambahan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Keresidenan Pati, Jateng, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, sehingga jika banyak yang membutuhkan tentunya dipertimbangkan ditambah.

"Untuk sementara ini, SPKLU yang tersedia baru di kantor PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kudus merupakan satu-satunya yang ada di wilayah kerja UP3 Kudus dan belum tersedia di kabupaten lain, seperti di Kabupaten Jepara, Pati, Rembang, dan Blora," ujarnya ketika ditemui seusai peresmian SPKLU di halaman kantor UP3 Kudus dengan dihadiri Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Selasa.

Ia mengungkapkan SPKLU tersebut merupakan persembahan PLN untuk masyarakat di Kabupaten Kudus sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah, yakni transisi energi merubah energi fosil menjadi energi bersih. Salah satunya transportasi listrik.

Ia mengharapkan ada warga Kudus yang beralih dari kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) menjadi kendaraan listrik. Untuk sementara yang tersedia kapasitas daya 22 KW AC dan 25 KW DC, terdiri dari tiga tipe colokan untuk kendaraan listrik di Indonesia.

Tiga colokan itu adalah tipe dua AC charging, DC charging CHAdeMO, dan DC charging combo tipe CCS2. Seperti diketahui, untuk tipe dua AC charging merupakan tipe colokan untuk mobil listrik yang banyak beredar di Eropa, DC charging CHAdeMO umum digunakan di wilayah Jepang dan Amerika Serikat.

"Kalau makin banyak akan dinaikkan dayanya hingga 50 KW hingga 100 KW dengan menyesuaikan kebutuhan," ujarnya.

Alternatif lainnya, yakni stasiun pengisian daya mobil listrik di rumah atau "home charging" yang biasanya ketika membeli mobil listrik mendapatkan paket alatnya yang pemasangannya bisa dilayani PLN sekaligus penyediaan daya listrik khusus terpisah dengan sambungan rumah.

Untuk tarifnya, kata dia, akan ada diskon, khususnya saat pengisian daya pada malam hari.

Sementara itu, Bupati Kudus Hartopo bersyukur di Kudus sudah tersedia SPKLU untuk mendukung program pemerintah dalam menghadirkan kendaraan yang ramah lingkungan guna menurunkan emisi gas rumah kaca di mendatang.

"Harapannya jumlah ditambah seperti SPBU, jangan hanya satu SPKLU. Jika memungkinkan gandeng pihak swasta untuk menyediakan SPKLU atau dealer mobil listrik untuk ikut mendukung," ujarnya.

Ia optimistis di Kabupaten Kudus bakal banyak pemilik mobil listrik, mengingat terdapat beberapa dealer mobil listrik yang ada di Kudus. Terlebih, ketika jumlah SPKLU semakin bertambah tentunya mendorong masyarakat menggunakan kendaraan listrik, sehingga ekosistem kendaraan listrik di Kabupaten Kudus bisa terus berkembang.

Pemkab Kudus sendiri, kata dia, juga akan mempertimbangkan pengadaan mobil dinas listrik, setelah dilakukan sejumlah kajian karena kendaraannya diklaim ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi sehingga Kota Kudus menjadi lebih bersih. 

 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024