Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) menyebutkan harga dan stok beberapa bahan kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadhan 2023 masih aman.
"Kami hasil rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Boyolali, kegiatan "monitoring" khusus pasar tradisional harga beberapa kebutuhan pokok masyarakat jelang puasa masih tersedia cukup melimpah," kata Kepala Disdagperin Kabupaten Boyolali Darmadi di Boyolali, Kamis. Darmadi.
Menurut dia, ada satu dua barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan, tetapi masih di bawah kendali dan terjangkau masyarakat.
Untuk itu, pihaknya terus melakukan pemantauan harga dan stok di pasar-pasar tradisional guna mengetahui perkembangan dan mengantisipasi adanya gejolak. Harga beberapa kebutuhan pokok di Pasar Boyolali kota masih stabil kecuali cabai rawit merah yang menembus Rp70.000/kilogram. Padahal jika harga normal hanya sekitar Rp30.000/kg hingga Rp35.000/kg. Sedangkan, cabai merah besar dijual stabil Rp45.000/kg.
Menurut Nurjono (40) salah satu pedagang di Pasar Boyolali Kota, kenaikan harga cabai rawit merah karena pasokan ke pasar berkurang. Hal ini, adanya erupsi Merapi yang berdampak hujan abu di daerah sentra cabai Kecamatan Selo Boyolali.
"Tanaman cabai banyak yang terkena hujan abu vulkanik sehingga mengganggu pasokan ke pasar menjadi berkurang. Tanaman cabai yang terkena abu vulkanik bisa berdampak pada pertumbuhan dan kualitas menurun," katanya.
Harga kebutuhan pokok lainnya di Pasar Tradisional Boyolali seperti beras dijual stabil Rp12.900/kg hingga Rp13.500/kg, gula pasir Rp13.500/kg, minyak goreng subsidi Rp14.000/liter, minyak goreng curah Rp14.000/liter, minyak goreng premium Rp.20.000/liter, telur Rp27.000/kg.
Harga daging sapi di Boyolali dijual stabil Rp130.000/kg kualitas baik dan Rp110.000/kg kualitas dua, daging ayam stabil Rp31.000/kg. Sedangkan, harga bawang merah dijual stabil Rp45.000/kg bawang putih Rp33.000/kg dan terigu Rp12.000/kg.
Tri Hari, pedagang lain di pasar yang sama berharap harga-harga kebutuhan pokok menjelang puasa tetap stabil sehingga kondisi pasar bisa ramai karena banyaknya pembeli yang belanja ke pasar.
"Kami hasil rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Boyolali, kegiatan "monitoring" khusus pasar tradisional harga beberapa kebutuhan pokok masyarakat jelang puasa masih tersedia cukup melimpah," kata Kepala Disdagperin Kabupaten Boyolali Darmadi di Boyolali, Kamis. Darmadi.
Menurut dia, ada satu dua barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan, tetapi masih di bawah kendali dan terjangkau masyarakat.
Untuk itu, pihaknya terus melakukan pemantauan harga dan stok di pasar-pasar tradisional guna mengetahui perkembangan dan mengantisipasi adanya gejolak. Harga beberapa kebutuhan pokok di Pasar Boyolali kota masih stabil kecuali cabai rawit merah yang menembus Rp70.000/kilogram. Padahal jika harga normal hanya sekitar Rp30.000/kg hingga Rp35.000/kg. Sedangkan, cabai merah besar dijual stabil Rp45.000/kg.
Menurut Nurjono (40) salah satu pedagang di Pasar Boyolali Kota, kenaikan harga cabai rawit merah karena pasokan ke pasar berkurang. Hal ini, adanya erupsi Merapi yang berdampak hujan abu di daerah sentra cabai Kecamatan Selo Boyolali.
"Tanaman cabai banyak yang terkena hujan abu vulkanik sehingga mengganggu pasokan ke pasar menjadi berkurang. Tanaman cabai yang terkena abu vulkanik bisa berdampak pada pertumbuhan dan kualitas menurun," katanya.
Harga kebutuhan pokok lainnya di Pasar Tradisional Boyolali seperti beras dijual stabil Rp12.900/kg hingga Rp13.500/kg, gula pasir Rp13.500/kg, minyak goreng subsidi Rp14.000/liter, minyak goreng curah Rp14.000/liter, minyak goreng premium Rp.20.000/liter, telur Rp27.000/kg.
Harga daging sapi di Boyolali dijual stabil Rp130.000/kg kualitas baik dan Rp110.000/kg kualitas dua, daging ayam stabil Rp31.000/kg. Sedangkan, harga bawang merah dijual stabil Rp45.000/kg bawang putih Rp33.000/kg dan terigu Rp12.000/kg.
Tri Hari, pedagang lain di pasar yang sama berharap harga-harga kebutuhan pokok menjelang puasa tetap stabil sehingga kondisi pasar bisa ramai karena banyaknya pembeli yang belanja ke pasar.