Solo (ANTARA) -
Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah,menemukan sejumlah makanan kedaluwarsa dan cacat kemasan saat melakukan monitoring menjelang Ramadan dan Lebaran 2023.
 
"Dari Dinas Perdagangan bersama tim termasuk dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dalam menyikapi bulan Ramadan dan Lebaran, selain kami melakukan pengawasan stok bahan pokok dan penting dan harga, kami juga melakukan pengawasan barang-barang yang kedaluwarsa dan cacat kemasan," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Selasa.
 
Ia mengatakan pada monitoring yang dilakukan di pasar tradisional dan pasar modern tersebut ditemukan barang-barang yang kedaluwarsa dan cacat kemasan namun masih dijual.
 
"Kalau di pasar modern yang sering dijumpai adalah cacat kemasan mungkin pada saat di etalase jatuh, pada saat konsumen membeli namun oleh petugasnya belum diganti. Walaupun ada sedikit juga yang hampir mendekati kedaluwarsa, tim menyarankan barang-barang yang sudah cacat dan mendekati kedaluwarsa khususnya di pasar modern untuk ditarik, tidak diperjualbelikan," katanya.
 
Beberapa temuan dari hasil monitoring tersebut di antaranya makanan kedaluwarsa adalah kerupuk, rengginang, roti kaleng, rambak, dan kacang-kacangan.
 
"Kalau barang makanan yang tidak bersih dan tidak layak konsumsi sangat banyak, seperti kacang hijau, kacang tanah, snack banyak. Bukan hanya kedaluwarsa tetapi juga kemasan dan kebersihan kurang, seperti debu tebal," katanya.
 
Ia mengatakan monitoring dilakukan di Pasar Harjodaksino, Pasar Legi, dan sejumlah toko modern seperti Indomaret dan Superindo.
 
"Kalau ke pasar modern kami lebih mudah untuk mengimbau, artinya kalau sudah ditemukan pada saat itu sama petugas langsung ditarik. Saya yakin tidak akan dipasang kembali karena nanti kami akan tindak lanjuti dengan surat juga hasil pengawasan," katanya.
 
Jika di pasar tradisional, dikatakannya, perlu edukasi lebih intens. "Kalau pedagang tradisional seperti itu kan orang (konsumen) tanya, adanya itu ya dikasih itulah," katanya.
 
Sementara itu, dikatakannya, monitoring akan dilakukan secara terjadwal jelang Lebaran. "Kami rutin, jadi nanti misalkan pasar tradisional dua minggu yang akan datang," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024