Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang gencar memantau harga dan komoditas strategis, terutama bahan kebutuhan pokok, menjelang bulan Ramadhan 1444 Hijriah.

"Setiap hari, kami akan melihat pergerakan (harga dan stok, red.) komoditas di pasar," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Sabtu.

Ita, sapaan akrab Hevearita, menjelaskan bahwa setiap minggu ada rapat koordinasi terkait pengendalian inflasi dengan Menteri Dalam Negeri yang dimaksudkan untuk memantau kondisi di masing-masing daerah.

Berkaitan dengan pengendalian inflasi, terutama dari harga komoditas strategis, ia mengatakan sudah ada arahan dari Gubernur Jawa Tengah untuk memasukkan hasil pantauan komoditas ke dalam Sistem Informasi Harga Produksi Komoditi (SiHati).

"Kemarin ada arahan dari Bapak Gubernur, dimasukkan sistem SiHati. Nanti akan kelihatan harga-harga (komoditas, red.) mana yang naik," ujar Ita.

Namun, Ita menyebutkan sejauh ini harga komoditas pokok di Kota Semarang relatif tidak mengalami gejolak perubahan yang berarti.

Ita juga menjamin ketersediaan komoditas pokok yang aman menjelang Ramadhan, tetapi tetap akan dilakukan pemantauan secara intensif untuk mengantisipasi lonjakan harga.

"Insya Allah aman. Tetapi, kami akan monitor. Setiap hari. Begitu naik sedikit, harus antisipasi," kata Ita.

Harga sejumlah komoditas pokok di pasar tradisional Semarang, di antaranya minyak goreng dan beras rata-rata sudah mulai menunjukkan kenaikan harga meski belum terlalu fluktuatif.

Dari pantauan SiHati, harga beras IR64 Premium di Semarang saat ini mencapai Rp12.900 per kilogram, beras IR64 Medium Rp11.300 per kilogram, sedangkan minyak goreng curah Rp13.320 per kilogram.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024