Semarang (ANTARA) - Tokopedia bersama Uprintis, Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, dan Pemkot Semarang mendukung UMKM perempuan di kota setempat dalam melakukan adaptasi digital dengan menggelar Kelas Perempuan Maju Digital bertajuk Dukung Perempuan Tangguh Makin Berdaya di Era Digital.
Pada kegiatan yang berlangsung secara luring di Quest Hotel, Semarang, Selasa, Direktur Kebijakan Publik dan Pemerintah Tokopedia Astri Wahyuni mengatakan bahwa dengan konsistensi semangat #SelaluAdaSelaluBisa, Tokopedia mengadakan Kelas Perempuan Maju Digital sebagai salah satu upaya untuk terus melakukan pendampingan bagi para pelaku UMKM perempuan agar dapat bersaing di era digital.
“Tokopedia juga memiliki misi untuk memberikan panggung seluas-luasnya kepada pelaku bisnis Indonesia, tak terkecuali UMKM perempuan di Kota Semarang dalam adaptasi digital agar dapat mendorong perekonomian nasional, serta mengakselerasi transformasi digital nasional,” katanya.
Kolaborasi ini bertujuan untuk berbagi pengalaman mengenai peran, tantangan serta peluang yang dihadapi oleh UMKM Perempuan dalam menghadapi proses digitalisasi serta demi mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah sekaligus Sekretaris TP PKK Jateng Ema Rachmawati yang mewakili Ketua Tim Penggerak PKK Jateng Atikoh Ganjar Pranowo mengapresiasi Tokopedia dalam mendukung UMKM perempuan di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang.
“Harapan kami, melalui Kelas Perempuan Maju Digital ini, dapat menambah potensi pelaku usaha perempuan Kota Semarang dalam berbisnis online dan membuat strategi bisnis yang tepat agar membuka peluang untuk naik kelas,” ujarnya.
Pemilik UMKM dari Semarang Heritage Brass, Mita Nurul Fajar Indah, yang menjadi salah satu pembicara membagikan pengalaman berjualan secara daring sejak meneruskan usaha keluarga di bidang aksesori dekorasi rumah dari material kuningan daur ulang yang sudah berdiri puluhan tahun.
“Berkat pemanfaatan platform online, saya bisa meneruskan usaha keluarga saya yang sudah berdiri puluhan tahun. Tokopedia berkontribusi signifikan terhadap penjualan Heritage Brass. Omzet kami meningkat dua kali lipat dibanding sebelum bergabung di Tokopedia,” kata Mita yang turut memberdayakan perajin lokal kuningan dari Juwana, Jateng.
Pada kesempatan yang sama, Tokopedia menyampaikan bahwa didorong inisiatif Hyperlocal, kategori Kategori Kesehatan, Elektronik, Rumah Tangga, Makanan dan Minuman, dan Fesyen menjadi yang paling populer di Kota Semarang pada 2022.
Tren peningkatan belanja tersebut turut mendorong Kecamatan Tembalang, Tugu, Pedurungan, Mijen dan Gunungpati menjadi kecamatan dengan kenaikan transaksi tertinggi selama tahun 2022.
Contoh manifestasi dari inisiatif Hyperlocal di antaranya Waktu Indonesia Belanja (WIB) Semarang dan Dilayani Tokopedia.
“Tokopedia mencatat jumlah transaksi WIB Kota Semarang hampir 1,5 kali lipat, sedangkan jumlah penjual yang mengikuti kampanye WIB meningkat lebih dari 2 kali lipat pada 2022 dibandingkan 2021. Sedangkan jumlah transaksi yang menggunakan layanan gudang pintar Dilayani Tokopedia di Kota Semarang turut naik hampir 3 kali lipat,” jelas Astri.
Di sisi lain, pengiriman dari Kota Semarang ke Kabupaten Keerom di Provinsi Papua menjadi rute pengiriman terjauh selama 2022.
Selain itu, Tokopedia bersama para mitra strategis, termasuk pemerintah provinsi Jawa Tengah fokus membantu pemulihan ekonomi nasional, salah satunya melalui kolaborasi pembayaran PBB.
Berdasarkan data internal Tokopedia, jumlah transaksi PBB yang dilakukan oleh masyarakat domisili Jawa Tengah mengalami peningkatan sebesar hampir 1,5 kali lipat.
“Tokopedia berharap seluruh pihak lebih gencar berkolaborasi membantu UMKM lokal agar lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan era digital dan bersama-sama berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional,” kata Astri.
Tokopedia dukung UMKM perempuan Kota Semarang adaptasi digital
Direktur Kebijakan Publik dan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni menyampaikan bahwa Kelas Perempuan Maju Digital sebagai salah satu upaya Tokopedia untuk terus melakukan pendampingan bagi para pelaku UMKM perempuan agar dapat bersaing di era digital. (ANTARA/HO-Tokopedia)