Semarang (ANTARA) - PLN bergerak cepat dalam menjaga keselamatan warga terdampak banjir yang kembali terjadi Semarang. Langkah tersebut sebagai antisipasi agar warga terhindar dari sengatan listrik dan terus menjaga pasokan listrik agar tetap aman, usai hujan lebat yang  mengakibatkan banjir di beberapa lokasi.

Wali Kota Semarang Hevearita G. Rahayu memberikan apresiasi atas langkah cepat petugas PLN yang sigap dan siaga melakukan pengamanan kelistrikan.

"Terima kasih kepada PLN atas bantuan dan sinergi nya, bergerak bersama Pemerintah Kota Semarang dalam menangani Banjir ini," katanya.

Sebanyak 78 gardu dari 178 gardu yang terdampak berhasil dinormalkan oleh petugas PLN dan sampai Sabtu (18/2) pukul 20.00 WIB, prosentase listrik pelanggan yang berhasil dinyalakan kembali mencapai 47 persen.

Manager PLN UP3 Semarang Elpis Sinambela menjelaskan PLN langsung gerak cepat mengamankan pasokan listrik saat banjir melanda. PLN menerjunkan petugas untuk bisa mengamankan infrastruktur kelistrikan, peralatan pendukung dan memberi bantuan berupa selimut dan kasur bagi warga yang mengungsi.

PLN memastikan keandalan pasokan kelistrikan di beberapa titik evakuasi dan menyiagakan genset mobile serta peralatan penunjang lain.

"Tim PLN bergerak cepat dengan fokus utama mematikan listrik di lokasi banjir untuk keamanan warga terdampak di kawasan Durenan, Dadapan, Klipang, Sendangmulyo, Meteseh, Rowosari, Kalikayen, Watukebo dan Blancir, selanjutnya kami menyediakan dan menjaga keandalan pasokan listrik di lokasi pengungsian dengan genset mobile dan peralatan penunjang lain," kata Elpis.

Selain melakukan pengamanan dan pemulihan sistem kelistrikan, PLN juga turut membantu masyarakat terdampak banjir dengan bantuan kasur dan selimut untuk 40 KK terdampak. Bantuan tersebut diharapkan dapat mencukupi kebutuhan sementara masyarakat hingga kondisi pulih.

"Semoga kondisinya dapat segera membaik, masyarakat terdampak dapat menjalani aktivitas seperti sediakala," tutup Elpis.

Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024