Temanggung (ANTARA) - Bupati Temanggung M Al Khadziq mengatakan kesejahteraan dokter pemerintah perlu ditingkatkan agar dokter spesialis berminat untuk menjadi pegawai negeri di daerah.  Kabupaten Temanggung sendiri masih kekurangan dokter spesialis untuk memenuhi kebutuhan di rumah sakit daerah setempat.

"Agar mereka mau menjadi pegawai pemerintah untuk bekerja di rumah sakit-rumah sakit pemerintah," kata Khadziq  usai menerima kunjungan Tim Penilai Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Provinsi Jawa Tengah di Pendopo Pengayoman Temanggung, Kamis.

Khadziq menjelaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung masih membutuhkan dokter-dokter spesialis untuk memenuhi kebutuhan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) maupun di puskesmas-puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung.

"Kami mulai berusaha merekrut dokter-dokter spesialis sejak perekrutan PNS kemarin, tetapi memang ada beberapa formasi yang belum terisi karena mencari dokter spesialis itu tidak mudah," katanya.

Padahal, kata dia, pengumuman perekrutan tersebut sudah disebarkan ke semua fakultas kedokteran dan ke semua jaringan alumni fakultas-fakultas kedokteran tetapi memang belum tercukupi.

"Ke depan kami akan terus berusaha untuk memenuhi dan merekrut dokter-dokter spesialis sesuai kebutuhan di RSUD Kabupaten Temanggung. Kemarin informasi juga sudah melalui organisasi profesi kedokteran, organisasi alumni kedokteran, fakultas kedokteran tetapi memang belum terpenuhi," katanya.

Ia berharap RUU Kesehatan bisa mengatasi masalah disparitas, kesejahteraan tenaga kesehatan baik yang di rumah sakit pemerintah maupun di rumah sakit swasta. Jangan sampai ada kesenjangan sehingga pemerintah tidak kesulitan mencari tenaga dokter spesialis, terutama untuk di daerah.

Sebelumnya Direktur RSUD Temanggung Tetty Kurniawati menyampaikan mendorong dokter umum di rumah sakit ini untuk sekolah spesialis guna mencukupi kebutuhan tenaga dokter spesialis.

Ia menyebutkan RSUD Temanggung memiliki tenaga kesehatan sebanyak 17 dokter umum, 43 dokter spesialis, dan beberapa dokter umum yang kini mengambil spesialisasi.

Menurut dia, kebutuhan dokter umum sudah cukup dengan 17 orang, kemudian untuk dokter spesialis sebagai RS tipe B juga sudah cukup, namun tidak menutup kemungkinan pengembangan untuk jenis spesialis yang lain.

Apalagi sebagian dokter spesialis yang ada masih bekerja paruh waktu dari rumah sakit lain yang praktik rata-rata tidak penuh dalam satu minggu.

"Dokter spesialis yang part timer antara lain dokter bedah onkologi, bedah anak, bedah urologi, rehabilitasi medik, dan bedah mulut," katanya. 
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024