Klaten (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan stok pupuk subsidi untuk pemegang kartu tani di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dalam kondisi aman. 

Senior Vice President PSO Wilayah Barat Pupuk Indonesia Agus Susanto di Gudang Pupuk Indonesia di Klaten, Kamis mengatakan saat ini perusahaan tersebut tengah mempersiapkan stok untuk petani di musim tanam di bulan Oktober-Maret.

"Ini sudah masuk bulan Februari, masa tanam satu di tahun 2023 ini. Stok yang disiapkan seluruh Jateng dan DIY, untuk urea sekitar 74.900 ton dan NPK 50.000 ton atau tepatnya 49.924 ton," katanya. 

Ia mengatakan stok tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kebutuhan minimum yang disiapkan. Pihaknya mencatat total kebutuhan minimum Jateng dan DIY sebanyak 39.000 ton untuk pupuk Urea dan 22.700 ton untuk NPK. 

Khusus di Kabupaten Klaten, alokasi pupuk subsidi dalam setahun sebanyak 25.974 ton untuk Urea dan NPK sebanyak 11.500 ton/tahun.

"Sesuai dengan Permendag Nomor 4/Tahun 2023 Pupuk Indonesia harus menyiapkan minimal untuk dua minggu (di setiap gudang, red.)," katanya. 

Sementara itu, dikatakannya, petani yang berhak mengakses pupuk bersubsidi tersebut adalah petani yang memiliki kartu tani dan menanam sembilan komoditas yang sudah ditentukan. Untuk tanaman pangan ada tiga yakni jagung, padi, kedelai, jenis hortikultura ada bawang merah, bawang putih, cabai, dan tanaman perkebunan ada tebu, kopi, dan kakao. 

"Di luar itu tidak dapat subsidi. Khusus di Kabupaten Klaten untuk pemegang kartu tani sudah mencapai 99 persen dari total 92.000 petani," katanya. 

Ia mengatakan setiap petani ada batas maksimum pembelian sesuai dengan yang tertera dalam kartu tani. Besar kecilnya kuota pembelian tergantung dari luas lahan yang dimiliki oleh petani. 

"Maksimal 2 hektare, satu musim tanam dapat kuota pupuk Urea maksimum 250 kg dan NPK 300 kg," katanya. 

Mengenai harga eceran tertinggi yang sudah ditentukan, pupuk Urea Rp2.250/kg dan NPK Rp2.300/kg.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024