Solo (ANTARA) - Bupati Kendal Dico Mahtado Ganinduto menanggapi isu maju bareng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka pada pemilihan gubernur menyusul munculnya hasil survei versi Aksara yang menyebut keduanya masuk lima besar elektabilitas tokoh pada Pilgub Jateng 2024.
Pada wawancara melalui daring di Solo, Rabu petang, Dico mengapresiasi hasil survei tersebut. Meski demikian, ia belum banyak menanggapi terkait kemungkinan maju pilgub tahun depan.
"Prosesnya kan masih lama, jalani dulu saja. Fokus dulu saja ke tugas, memberikan yang terbaik buat Kendal, nanti tinggal bagaimana masyarakat menilainya," katanya.
Meski demikian, ia menilai survei tersebut cukup penting karena untuk mengetahui sejauh mana penerimaan masyarakat terkait kinerjanya sebagai kepala daerah.
"Kalau menuju ke arah yang baik, saya sebagai politisi dinamis saja," katanya.
Ia tidak memungkiri ada keinginan untuk maju ke kontestasi politik yang lebih tinggi.
"Keinginan pasti ada, ingin memberikan manfaat bagi banyak orang. Jabatan makin tinggi artinya bisa memberikan manfaat bagi makin banyak orang," katanya.
Sementara itu, disinggung mengenai hubungannya dengan Gibran, politisi Partai Golkar ini mengatakan keduanya memiliki hubungan baik.
"Kami sering diskusi, kalau obrolan politik secara umum pasti, namanya politisi. Ya secara umum, tentang pandangan-pandangan," katanya.
Ia merasa cocok dengan sosok Gibran.
"Kalau nggak cocok ya habis itu nggak ngobrol lagi. Kami banyak diskusi tentang bagaimana kesepakatan kami mengembangkan daerah masing-masing," katanya.
Sebelumnya, dalam survei Aksara tersebut memperlihatkan Gibran menempati posisi pertama dengan elektabilitas 32,1 persen, diikuti Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen dengan elektabilitas 11,8 persen
Posisi ketiga ada Kepala LKPP yang juga mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dengan elektabilitas 10,6 persen. Selanjutnya, di posisi keempat Ketua DPW PKB Jateng M Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf dengan elektabilitas 6,5 persen dan posisi kelima ada Dico M Ganinduto dengan elektabilitas 5,1 persen.
Pada wawancara melalui daring di Solo, Rabu petang, Dico mengapresiasi hasil survei tersebut. Meski demikian, ia belum banyak menanggapi terkait kemungkinan maju pilgub tahun depan.
"Prosesnya kan masih lama, jalani dulu saja. Fokus dulu saja ke tugas, memberikan yang terbaik buat Kendal, nanti tinggal bagaimana masyarakat menilainya," katanya.
Meski demikian, ia menilai survei tersebut cukup penting karena untuk mengetahui sejauh mana penerimaan masyarakat terkait kinerjanya sebagai kepala daerah.
"Kalau menuju ke arah yang baik, saya sebagai politisi dinamis saja," katanya.
Ia tidak memungkiri ada keinginan untuk maju ke kontestasi politik yang lebih tinggi.
"Keinginan pasti ada, ingin memberikan manfaat bagi banyak orang. Jabatan makin tinggi artinya bisa memberikan manfaat bagi makin banyak orang," katanya.
Sementara itu, disinggung mengenai hubungannya dengan Gibran, politisi Partai Golkar ini mengatakan keduanya memiliki hubungan baik.
"Kami sering diskusi, kalau obrolan politik secara umum pasti, namanya politisi. Ya secara umum, tentang pandangan-pandangan," katanya.
Ia merasa cocok dengan sosok Gibran.
"Kalau nggak cocok ya habis itu nggak ngobrol lagi. Kami banyak diskusi tentang bagaimana kesepakatan kami mengembangkan daerah masing-masing," katanya.
Sebelumnya, dalam survei Aksara tersebut memperlihatkan Gibran menempati posisi pertama dengan elektabilitas 32,1 persen, diikuti Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen dengan elektabilitas 11,8 persen
Posisi ketiga ada Kepala LKPP yang juga mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dengan elektabilitas 10,6 persen. Selanjutnya, di posisi keempat Ketua DPW PKB Jateng M Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf dengan elektabilitas 6,5 persen dan posisi kelima ada Dico M Ganinduto dengan elektabilitas 5,1 persen.