Kudus (ANTARA) - PT Pertamina mulai melakukan uji coba pembelian solar bersubsidi di SPBU menggunakan quick response (QR) code MyPertamina yang menunjukkan kendaraannya sudah terdaftar pada laman subsiditepat.

"Awalnya uji coba pembelian menggunakan QR code dijadwalkan akhir Januari 2023, tetapi diundur menjadi per 2 Februari 2023 untuk wilayah Jateng dan DIY," kata Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho dihubungi dari Kudus, Senin.

Selama masa uji coba, kata dia, kendaraan berbahan bakar solar yang belum mendaftar tetap bisa membeli solar bersubsidi, tetapi jumlahnya dibatasi 20 liter per kendaraan.

Untuk bisa membeli solar bersubsidi, maka pemilik kendaraan juga diminta untuk mendaftarkan identitas kendaraan melalui website MyPertamina, sehingga setelah menunggu pendaftaran selesai pembelian solar bersubsidinya bisa dilayani.

Sementara yang sudah mendaftar, setiap kendaraan memiliki ketentuan kuota harian yaitu dengan pembelian maksimal 60 liter solar per hari untuk kendaraan pribadi roda empat, kemudian 80 liter per hari untuk kendaraan umum angkutan orang atau barang roda empat, serta maksimal 200 liter per hari untuk kendaraan umum angkutan orang atau barang roda enam atau lebih.

Aji Satriyo, salah satu warga Kudus mengakui sudah mendaftar MyPertamina sejak tahun 2022 ketika pendaftarannya dibantu petugas dari SPBU.

"Begitu dilakukan uji coba pakai QR code, saya bisa membeli solar bersubsidi dengan kuota harian maksimal 60 liter," ujarnya.

Hanya saja, kata dia, setiap kali membeli solar hanya Rp200 ribu atau sekitar 29 literan bisa dipakai selama sepekan baru beli lagi.

Uji coba pembelian solar bersubsidi menggunakan QR code juga diinformasikan di semua SPBU dengan memasang spanduk bertuliskan "pembelian solar subsidi wajib menggunakan QR code".

Sebelumnya, SPBU di Kudus menyiapkan petugas khusus untuk melayani masyarakat yang hendak mendaftar program solar subsidi atau Pertalite roda empat melalui website MyPertamina. Karena saat ini mulai dilakukan uji coba, maka pemilik kendaraan harus mendaftarnya sendiri.

Nantinya para pendaftar setelah diverifikasi akan mendapatkan QR code, sehingga konsumen bisa memanfaatkan setiap hendak membeli BBM bersubsidi karena nantinya ada verifikasi dari petugas SPBU bahwa dia berhak mendapatkan BBM bersubsidi.

Ketika kebijakan tersebut diterapkan dalam pembelian BBM bersubsidi, maka masyarakat yang belum mendaftar akan ada pembatasan pembelian BBM bersubsidi maksimal 20 liter per hari.  

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024