Cilacap (ANTARA) - Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, merupakan salah satu daerah berisiko tinggi terhadap bahaya tsunami di Indonesia, sehingga setiap individu harus memiliki pemahaman yang lengkap menghadapi kondisi darurat bencana. 

Hal itulah yang melatarbelakangi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap menyelenggarakan Seminar dan Pelatihan Keadaan Darurat pada Rumah Tangga di Gedung Patra Graha, Cilacap, Rabu (1/2), yang diikuti oleh istri para pekerja Kilang Cilacap di wilayah kerja PT KPI RU IV.

Ketua Bulan K3 PT KPI RU IV Cilacap Rizqi Widodo mengatakan kesiapan menghadapi keadaan darurat perlu dimulai dari komponen masyarakat terkecil, yakni keluarga. 

"Kita harus bijak menyikapi, karena bencana apapun datangnya tak terduga. Untuk itu, kita harus selalu siap siaga dan mampu menyiasatinya," katanya. 
 
Lebih lanjut, dia mengatakan pelatihan tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Bulan K3 di lingkungan PT KPI RU IV Tahun 2023. 

"Seminar ini menghadirkan pembicara dari internal HSSE RU IV dengan materi penanggulangan darurat bencana kebakaran di rumah tangga dan pembicara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap yang membawakan topik penanggulangan darurat bencana gempa dan tsunami," jelas Rizqi. 

Dalam kesempatan itu salah seorang narasumber, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Cilacap Wijonardi sebagai menekankan pentingnya memahami prosedur keselamatan saat terjadi gempa.

Baca juga: Kilang Cilacap raih penghargaan "Gold" di ajang CSR dan PDB Award 2023

"Mulai sekarang biasakan mengamati letak pintu darurat, jalur evakuasi, dan tempat titik kumpul di suatu gedung. Sebab saat gempa terjadi, yang pertama harus dilakukan adalah menyelamatkan diri sendiri," tegasnya. 
 
Ia mengharapkan sosialisasi tersebut diteruskan kepada keluarga termasuk asisten rumah tangga (ART). 

"Itu karena, ART adalah orang yang paling dimungkinkan ada di rumah, sehingga ia tahu apa yang harus diselamatkan jika terjadi bencana alam ataupun menanggulangi musibah kebakaran," jelas Wijonardi.

Sementara itu, Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Cilacap Kelik Gunantoro mengingatkan masyarakat untuk tidak panik saat terjadi bencana karena dengan bersikap tenang dan tidak panik, otak dapat berpikir jernih. 

"Waspada saja, mulai sekarang persiapkan diri dengan tas siaga bencana atau Emergency Preparedness Kit, yaitu tas berisi kumpulan barang-barang kebutuhan dasar rumah tangga berisi pakaian, obat-obatan, makanan, minuman, dan lampu emergency minimal diperlukan dalam tiga hari keadaan darurat," katanya.

Narasumber Bagian Fire and Brigade-HSSE PT KPI Al Hadiruna menjelaskan kebakaran di rumah umumnya diawali oleh kelalaian manusia. 

"Kondisi ini bisa dipicu oleh arus pendek listrik, puntung rokok, dan faktor kebocoran tabung gas," katanya.

Pada sesi penanganan kedaruratan di rumah tangga, peserta diberi kesempatan untuk praktik memadamkan api yang berasal dari kebocoran tabung maupun api yang menjalar membakar kompor dengan menggunakan tabung pemadam dan teknik pemadaman dengan karung goni basah.

Baca juga: Lomba First Aider Bulan K3, upaya pemahaman penanganan keadaan darurat di area kilang
Baca juga: Posko Green Earth diresmikan, bukti dukungan PT KPI RU IV Cilacap pada pelestarian mangrove

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024