Semarang (ANTARA) - Fatayat NU Jawa Tengah dan UNICEF menggandeng mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) mandiri inisiatif terprogram (MIT) ke-15 Kecamatan Banyumanik Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo serta DWP UIN Walisongo dan PKK setempat mengadakan seminar kegiatan Cegah Hoax Imunisasi dan Nonton Film Sawanen. 

Kegiatan dilaksanakan Rabu (25/1/2023) di Aula Kelurahan Srondol Banyumanik Kota Semarang dengan menghadirkan pembicara Aris Syaifudin dari unsur media dan dr Melissa dari Dharma Wanita Pesatuan (DWP) UIN Walisongo.

Acara dibuka Emeralda Aisha selaku Koordinator RCCE UNICEF Wilayah Jawa Bali, Fatayat NU Jateng Titik Indriyana, dan Sekretaris LP2M UIN Walisongo Mokh. Sya’roni, dilanjutkan dengan pemutaran Film Sawanen yang merupakan karya Fatayat NU Jawa Tengah dengan UNICEF. 

Film tersebut berisi pesan-pesan seputar pentingnya imunisasi dan cara menangkal hoaks informasi kesehatan dan selengkapnya bisa dilihat di  https://youtu.be/QGkbk2enlFo.

"UNICEF menyampaikan terima kasih untuk bersama berikhtiar dan mengedukasi masyarakat tentang isu kesehatan terutama isu terkait dengan imunisasi anak. Kemudian oleh Fatayat NU Jateng berdiskusi apa yang menjadi masalah. Kenapa Masyarakat tidak mau diimunisasi. Harapan kami melalui film ini menjadi toolsnya teman teman KKN bisa memunculkan ruang dialog," kata Emeralda Aisya.

Menurutnya melalui cara tersebut, masyarakat jadi tahu apa yang mereka percayai tidak tepat, bisa mempengaruhi dan mengubah perilaku masyarakat agar masyarakat mau diimunisasi dan ke posyandu, karena imunisasi merupakan hak anak.

"Mahasiswa memiliki peran yang penting dan menjadi agen perubahan. Terima kasih Fatayat NU Jawa Tengah sudah melibatkan teman teman KKN Semarang. Mudah-mudahan melalui acara ini bisa disosialisasikan lebih luas lagi, masyarakat bisa melihat apa yang seharusnya didapatkan,” katanya.

PJOK Program RCCE Fatayat NU Jateng Rizki Amanlina menyampaikan Film Sawanen menampilkan pola-pola komunikasi antarpersonal (KAP) baik verbal maupun nonverbal melalui tokoh-tokohnya. Bagaimana para tokoh membangun komunikasi efektif, sehingga mampu menyelesaikan masalah. Pola-pola KAP tersebut dapat adopsi sebagai bahan kampanye di masyarakat. Untuk memperluas pesan-pesan kunci dalam film tersebut.

Sekretaris LP2M UIN Walisongo Mokh Sya’roni menyampaikan terima kasih Fatayat NU Jateng yang sudah mengajak mahasiswa KKN karena banyak beredar isu liar mengenai imunisasi, sehingga melalui seminar tersebut memberikan pemahaman sesuai dengan kapasitas keilmuan narasumber.  

"Kami berharap kegiatan ini memberikan kontribusi positif bagi pengembangan kesadaran kesehatan masyarakat Banyumanik," kata Mokh Sya'roni. 

Pemateri pertama dalam seminar kesehatan dr. Melissa menyampaikan seminar bagus untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya manfaat imunisasi dan tujuan imunisasi. 

"Imunisasi adalah upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap penyakit dan mendukung pemerintah dengan mewajibkan imunisasi terutama untuk anak. Imunisasi mampu membentuk herd imunity dimana jumlah individu yang kebal melewati jumlah tertentu maka akan terbentuk kekebalan kelompok hasil imunisasi massal," katanya.

Aris Syaifudin Pimpinan Redaksi Sigi Jateng menyampaikan hoax meresahkan dan tidak ada sumber asli, sehingga perlu dicek terlebih dahulu kebenarannya serta apakah ada manfaatnya untuk dishare.

"Gunakan jarimu untuk mendapatkan pahala daripada mendatangkan dosa. Saring sebelum sharing, dan kita harus mewaspadai hoax. Cara agar bisa terhindar dari hoax dengan memastikan tidak terpengaruh dengan berita yang provokatif. Upayakan untuk membaca berita, artikel maupun video sampai selesai baru dianalisis. Kenali link berita yang diakses jika sumbernya mencurigakan atau tidak dikenal, maka kemungkinan itu hoax. Cek keaslian foto kejadian dan aktiflah berdiskusi dengan orang yang dipercayai dan bergabung dengan komunitas antiberita bohong," tutupnya.

Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024