Semarang (ANTARA) - Pondok Pesantren Lanjut Usia (Pansia) Roodhiyatam Mardhiyyah Semarang, Jawa Tengah, menggelar wisuda perdana yang meluluskan santri program Tsaqifa, program belajar Al Quran khusus lansia.
Bertempat di ponpes yang terletak di Jalan Dewi Sartika Timur XIV Blok C Nomor 18, Sukorejo, Gunungpati, Semarang, Minggu, sebanyak 47 santri mengikuti wisuda dari 53 santri yang lulus program tersebut.
Wisuda itu dihadiri lebih dari 200 orang, tidak hanya dari wisudawan dan keluarga, melainkan juga para santri dari rombongan belajar lain, seperti Tegal, Pemalang, Temanggung, dan Wonosobo.
Pengelola Ponpes Lansia Roodhiyatam Mardhiyyah Semarang Muntafingah bersyukur wisuda santri untuk pertama kalinya yang memang keinginan santri itu bisa berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan berarti.
"Karena memang sebelumnya tidak pernah diadakan wisuda, ternyata mereka ingin juga, sekaligus memotivasi, mereka juga merasakan keharuan karena sudah sampai di titik ini," katanya.
Muntafingah menceritakan bahwa ponpes lansia yang telah berdiri sejak 2019 itu diawali dari keinginan kerabatnya yang ingin belajar membaca Alquran di usianya yang sudah tidak lagi muda.
Ternyata, banyak yang tertarik, terutama mereka yang sudah tidak lagi muda tanpa rasa malu, tetapi justru memiliki semangat untuk belajar Alquran dan mendalami agama Islam.
Akhirnya, dibantu oleh Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat (BSMU) dan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) dibangun ponpes lansia itu, dan semakin banyak santri yang ikut.
Setelah hampir lima tahun berjalan, kini total terdapat 287 santri yang belajar di ponpes tersebut, terdiri atas 223 santri lansia dan 64 santri dewasa dengan latar belakang yang berbeda.
Saat pandemi COVID-19, ponpes tersebut tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Bahkan, kata Muntafingah, malah sempat ditegur oleh Bhabinkamtibmas karena membuat kerumunan.
Ke depannya, Muntafingah berharap ponpes tersebut dapat membantu dan bermanfaat bagi lebih banyak banyak orang, terutama lansia untuk belajar membaca maupun menghafal Alquran, serta mendalami Islam.
Bertempat di ponpes yang terletak di Jalan Dewi Sartika Timur XIV Blok C Nomor 18, Sukorejo, Gunungpati, Semarang, Minggu, sebanyak 47 santri mengikuti wisuda dari 53 santri yang lulus program tersebut.
Wisuda itu dihadiri lebih dari 200 orang, tidak hanya dari wisudawan dan keluarga, melainkan juga para santri dari rombongan belajar lain, seperti Tegal, Pemalang, Temanggung, dan Wonosobo.
Pengelola Ponpes Lansia Roodhiyatam Mardhiyyah Semarang Muntafingah bersyukur wisuda santri untuk pertama kalinya yang memang keinginan santri itu bisa berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan berarti.
"Karena memang sebelumnya tidak pernah diadakan wisuda, ternyata mereka ingin juga, sekaligus memotivasi, mereka juga merasakan keharuan karena sudah sampai di titik ini," katanya.
Muntafingah menceritakan bahwa ponpes lansia yang telah berdiri sejak 2019 itu diawali dari keinginan kerabatnya yang ingin belajar membaca Alquran di usianya yang sudah tidak lagi muda.
Ternyata, banyak yang tertarik, terutama mereka yang sudah tidak lagi muda tanpa rasa malu, tetapi justru memiliki semangat untuk belajar Alquran dan mendalami agama Islam.
Akhirnya, dibantu oleh Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat (BSMU) dan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) dibangun ponpes lansia itu, dan semakin banyak santri yang ikut.
Setelah hampir lima tahun berjalan, kini total terdapat 287 santri yang belajar di ponpes tersebut, terdiri atas 223 santri lansia dan 64 santri dewasa dengan latar belakang yang berbeda.
Saat pandemi COVID-19, ponpes tersebut tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Bahkan, kata Muntafingah, malah sempat ditegur oleh Bhabinkamtibmas karena membuat kerumunan.
Ke depannya, Muntafingah berharap ponpes tersebut dapat membantu dan bermanfaat bagi lebih banyak banyak orang, terutama lansia untuk belajar membaca maupun menghafal Alquran, serta mendalami Islam.