Semarang (ANTARA) - Mahasiswa S1 jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Semarang melakukan edukasi dengan melakukan kampanye Toleransi dalam Beragama di Yayasan Komunitas Harapan Semarang pada Sabtu (21/01/2023) diikuti 40 siswa dari kelas 3 hingga 6 SD dengan didampingi lima sukarelawan Yayasan Komunitas Harapan Semarang.

Dosen mata kuliah Komunikasi Gender dan Minoritas Universitas Semarang (USM) Yulianto Budi Setiawan mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Kependuduk dan Catatan Sipil (Disdukcapil) berdasarkan agama, prosentase terbesar adalah pemeluk agama Islam dan yang terkecil aliran kepercayaan.

Meskipun indeks toleransi KUB di kota Semarang pada tahun 2021 termasuk dalam kategori sangat tinggi yaitu 77,09, bukan berarti tidak ada kendala dalam perwujudan KUB di Kota Semarang.

"Tetapi hal ini bukan berarti umat Muslim semena-mena terhadap kaum minoritas, justru semuanya harus bisa saling menghargai, menghormati dan hidup berdampingan agar terwujudnya kerukunan, keharmonisan dan kedamaian,” tambah Kepala Kesbangpol Kota Semarang Sapto Sudihartono.

Dia mengatakan, tujuan kegiatan untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak sejak dini agar tercipta saling menghargai dan menghormati perbedaan agama di lingkungan sekitar. Para mahasiswa Ilkum USM dan siswa foto bersama seusai mengikuti Kampanye Toleransi dalam Beragama di Yayasan Komunitas Harapan Semarang pada 21 Januari 2023. (ANTARA/Dokumen Pribadi)

Ketua Panitia Kampanye Geofani Riza M mengatakan, kegiatan menghadirkan narasumber alumni Psikologi Universitas Semarang dan pernah mengajar di Yayasan Komunitas Harapan, Ina Oktavia. ''Kegiatan ini sangat penting bagi anak-anak agar terwujud kerukunan dan saling menghormati perbedaan agama, mengingat pemeluk agama muslim lebih banyak dari pada minoritas,'' ungkap Geofani.

Pewarta : Rilis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024