Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan kepada petani peserta Program Asuransi Tani Padi (AUTP) yang mengalami gagal panen dampak bencana alam banjir di beberapa daerah.
“Petani yang sawahnya mengalami kerusakan tanaman atau gagal panen mendapatkan klaim ganti rugi sesuai ketentuan sehingga keberlangsungan usaha tani bisa terjamin,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Supriyanto di Semarang, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa Program AUTP bertujuan memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi kerusakan tanaman padi yang dipertanggungkan baik karena banjir, kekeringan maupun serangan organisme pengganggu tanaman.
Ia mengungkapka, berdasarkan laporan Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan hortikultura (BPTPH) Jateng, areal sawah padi yang tergenang banjir tercatat seluas 28.344 hektare dengan puso sebanyak 5.615 hektare.
"Dari laporan BPTPH yang tergenang banjir berada di 12 kabupaten, petani yang ikut Program AUTP dan telah mengajukan permohonan klaim kepada PT Jasindo sebagai perusahaan asuransi sebesar 883 hektare atau setara dengan nilai klaim Rp5.295.780.000 (data ajuan 26 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023)," ujarnya.
Menurut dia, Pemprov Jateng lpada tahun 2022 mengalokasikan Program AUTP sebesar 15.000 hektare dan menanggung 20 persen premi yang harus dibayar petani yang terdaftar pada Program AUTP dari pusat.
Terkait dengan sisa lahan puso yang belum dilindungi oleh program AUTP, lanjut dia, Kementerian Pertanian mempunyai program penyediaan benih bagi petani dan saat ini Pemprov Jateng sedang menunggu pengajuan jumlah bibit yang diperlukan dari pemerintah kabupaten.
Target AUTP tersebut, tersebar di 29 kabupaten di Jateng, terutama di wilayah yang berpotensi terjadi bencana terhadap serangan hama atau bencana alam diantaranya, Kabupaten Sragen, Grobogan, Pemalang, Brebes, Kudus, Demak, Kebumen, Purworejo, Blora, Sukoharjo, Klaten, dan Wonogiri.
Ia mengungkapkan jika areal persawahan yang telah ikut Program AUTP terkena bencana alam atau serangan OPT, sebelum dinyatakan berhak mendapatkan ganti rugi klaim, maka petugas asuransi akan melakukan survei pemeriksaan dan penghitungan kerusakan.
Adapun klaim yang ditanggung pihak asuransi dengan syarat salah satunya apabila intensitas kerusakan mencapai lebih dari 75 persen dan luas kerusakan mencapai lebih dari 75 persen pada setiap luas petak yang terdampak.
Pemprov Jateng pada tahun 2023 menganggarkan Rp540 juta untuk subsidi pembayaran AUTP bagi 15.000 hektare lahan sawah, sedangkan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian menganggarkan seluas 100 ribu hektare dengan nilai sekitar Rp4 miliar.
"Kami mengajak petani lebih banyak mengikuti Program AUTP karena ini merupakan ikhtiar untuk melindungi usaha tani agar tidak merugi bila terkena hama atau bencana alam. Kami juga mengajak petani yang mendapatkan bantuan rehab jaringan irigasi untuk ikut Program AUTP," ujarnya.