Solo (ANTARA) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Solo berkomitmen menularkan jiwa kewirausahaan kepada mahasiswa, salah satunya melalui kegiatan Pitching Branding.
Ketua Hipmi Solo Guruh Novianto di sela acara Pitching Branding UMKM Bersama UMS dan Hipmi Solo di Kampus UMS Kabupaten Sukoharjo, Kamis mengatakan untuk bisa menjadi wirausahawan, maka jiwa para mahasiswa harus didesain kewirausahaan terlebih dahulu.
"Sehingga nantinya mereka bisa mengupas jiwa wirausaha yang ada," katanya.
Pada kegiatan tersebut, para mahasiswa terbagi menjadi enam kelompok. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil dari rancangan branding aset dari UMKM yang mereka bantu.
UMKM yang dipresentasikan bermacam-macam mulai usaha angkringan, pisang goreng, hingga brownies.
Dosen Mata Kuliah Branding dan Perilaku Konsumen UMS Fasichah Tia Nur mengatakan melalui presentasi tersebut dosen ingin melihat sejauh mana kontribusi mahasiswa kepada masyarakat khususnya pelaku usaha kecil.
"Bagaimana kontribusi mahasiswa kepada masyarakat lewat bantuan branding ke UMKM," katanya.
Ia mengatakan presentasi tersebut bagian dari tugas mata kuliah branding yang diikuti oleh para mahasiswa.
"Mata kuliah ini termasuk berat karena praktisi dengan 4 SKS," katanya.
Awalnya, kelompok tersebut harus terjun terlebih dahulu melihat bagaimana UMKM berjalan. Selanjutnya, mereka harus melihat permasalahan yang dihadapi oleh UMKM.
"Lalu mereka merancang branding aset bagi setiap UMKM yang mereka bantu," katanya.
Sementara itu, dari enam kelompok ini akan diambil tiga terbaik. Masing-masing kelompok terbaik akan memperoleh uang sebesar Rp2 juta dari Hipmi. Sedangkan masing-masing dari enam kelompok ini akan memperoleh uang sebesar Rp500 ribu.
Diharapkan uang tersebut dapat digunakan untuk merealisasikan rebranding sehingga UMKM yang dibantu dapat naik kelas.
Baca juga: Pemkab Pekalongan dorong Hipmi tangkap peluang hadirnya investor
Baca juga: Tiga kandidat bursa Ketua Hipmi Solo
Ketua Hipmi Solo Guruh Novianto di sela acara Pitching Branding UMKM Bersama UMS dan Hipmi Solo di Kampus UMS Kabupaten Sukoharjo, Kamis mengatakan untuk bisa menjadi wirausahawan, maka jiwa para mahasiswa harus didesain kewirausahaan terlebih dahulu.
"Sehingga nantinya mereka bisa mengupas jiwa wirausaha yang ada," katanya.
Pada kegiatan tersebut, para mahasiswa terbagi menjadi enam kelompok. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil dari rancangan branding aset dari UMKM yang mereka bantu.
UMKM yang dipresentasikan bermacam-macam mulai usaha angkringan, pisang goreng, hingga brownies.
Dosen Mata Kuliah Branding dan Perilaku Konsumen UMS Fasichah Tia Nur mengatakan melalui presentasi tersebut dosen ingin melihat sejauh mana kontribusi mahasiswa kepada masyarakat khususnya pelaku usaha kecil.
"Bagaimana kontribusi mahasiswa kepada masyarakat lewat bantuan branding ke UMKM," katanya.
Ia mengatakan presentasi tersebut bagian dari tugas mata kuliah branding yang diikuti oleh para mahasiswa.
"Mata kuliah ini termasuk berat karena praktisi dengan 4 SKS," katanya.
Awalnya, kelompok tersebut harus terjun terlebih dahulu melihat bagaimana UMKM berjalan. Selanjutnya, mereka harus melihat permasalahan yang dihadapi oleh UMKM.
"Lalu mereka merancang branding aset bagi setiap UMKM yang mereka bantu," katanya.
Sementara itu, dari enam kelompok ini akan diambil tiga terbaik. Masing-masing kelompok terbaik akan memperoleh uang sebesar Rp2 juta dari Hipmi. Sedangkan masing-masing dari enam kelompok ini akan memperoleh uang sebesar Rp500 ribu.
Diharapkan uang tersebut dapat digunakan untuk merealisasikan rebranding sehingga UMKM yang dibantu dapat naik kelas.
Baca juga: Pemkab Pekalongan dorong Hipmi tangkap peluang hadirnya investor
Baca juga: Tiga kandidat bursa Ketua Hipmi Solo