Cilacap (ANTARA) - Dalam rangka merayakan HUT Ke-65 PT Pertamina (Persero) sekaligus tasyakuran HUT Ke-5 PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Kilang Cilacap menggelar perhelatan wayang kulit semalam suntuk bersama dalang Ki Anom Dwijokangko dari Surakarta.
Pentas wayang kulit yang berlangsung di Lapangan Donan, Head Office RU IV, Sabtu (10/12) malam, itu dipersembahkan bagi masyarakat Cilacap sebagai ungkapan terima kasih telah ikut berkontribusi menjaga kondusivitas dan keamanan operasional kilang.
"Kilang Cilacap adalah unit terbesar. Kegiatan wayang ini sebagai ungkapan rasa syukur atas beroperasinya Kilang Cilacap yang sudah mencapai 46 tahun," kata General Manager PT KPI RU IV Cilacap Edy Januari Utama.
Terkait dengan hal itu, dia memohon doa agar operasional kilang tetap aman, lancar, dan andal.
Lebih lanjut, Edy mengatakan dengan kapasitas produksi 348 ribu barrel per hari atau 33,4 persen dari kebutuhan BBM nasional, maka Kilang Cilacap memegang peran yang sangat penting dan strategis.
Baca juga: Kilang Cilacap hadirkan BPBD dan BMKG sosialisasikan sistem penanganan bencana
"Kilang ini juga merupakan unit dengan produksi paling banyak dan lengkap. Bahkan saat ini, kami terus mengembangkan produk ramah lingkungan berbahan baku minyak nabati sebagai bagian dari Green Refinery," tegasnya.
Ia mengharapkan pergelaran wayang kulit yang diinisiasi oleh komunitas seni musik karawitan Kilang Cilacap, Laras Patra bersinergi dengan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Cilacap serta para seniman lokal, Kilang Cilacap menjadi pionir pelestarian budaya bangsa.
"Bukti nyata kami sebagai perusahaan energi global, namun tetap menghargai nilai-nilai lokal sebagai kekuatan dan sarana menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," kata Edy.
Penjabat Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar yang diwakili Sekretaris Daerah Cilacap Awaluddin Muuri mengakui Kilang Cilacap selalu terdepan dalam kegiatan olahraga dan seni.
Baca juga: Produksi Kilang Cilacap tetap topang 60 persen kebutuhan BBM Pulau Jawa
"Kami mengapresiasi karena melalui pergelaran ini, RU IV telah menunjukkan penerapan etika moral AKHLAK BUMN terutama pada nilai kolaboratif atas kolaborasinya bersama para seniman Cilacap," katanya.
Ia mengatakan RU IV sebagai ikon Kota Cilacap juga telah menyumbangkan banyak kemajuan di wilayahnya. "Melalui berbagai kegiatan Corporate Sosial Responsibility (CSR) di banyak bidang, RU IV telah mewujudkan kesejahteraan masyarakat, seperti pelestarian ekosistem hutan mangrove dan pembangunan kampung iklim di Cilacap," tegas Awal.
Pergelaran wayang kulit dengan lakon "Semar Mbangun Khayangan" itu dimeriahkan bintang tamu yang terdiri atas Gareng dari Semarang, Bawor dari Kebumen, dan artis dagelan Banyumas, yakni Ciblek Sor Ser.
Acara tersebut dihadiri pejabat Forkopimda, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Cilacap Paiman, serta ratusan masyarakat pecinta kesenian asli Indonesia itu.
Baca juga: PTPL dan Pemkab Cilacap tingkatan kerja sama dalam mitigasi perubahan iklim
Baca juga: Pertamina Cilacap raih predikat "Gold" dalam Sistem Manajemen Pengamanan 2022
Pentas wayang kulit yang berlangsung di Lapangan Donan, Head Office RU IV, Sabtu (10/12) malam, itu dipersembahkan bagi masyarakat Cilacap sebagai ungkapan terima kasih telah ikut berkontribusi menjaga kondusivitas dan keamanan operasional kilang.
"Kilang Cilacap adalah unit terbesar. Kegiatan wayang ini sebagai ungkapan rasa syukur atas beroperasinya Kilang Cilacap yang sudah mencapai 46 tahun," kata General Manager PT KPI RU IV Cilacap Edy Januari Utama.
Terkait dengan hal itu, dia memohon doa agar operasional kilang tetap aman, lancar, dan andal.
Lebih lanjut, Edy mengatakan dengan kapasitas produksi 348 ribu barrel per hari atau 33,4 persen dari kebutuhan BBM nasional, maka Kilang Cilacap memegang peran yang sangat penting dan strategis.
Baca juga: Kilang Cilacap hadirkan BPBD dan BMKG sosialisasikan sistem penanganan bencana
"Kilang ini juga merupakan unit dengan produksi paling banyak dan lengkap. Bahkan saat ini, kami terus mengembangkan produk ramah lingkungan berbahan baku minyak nabati sebagai bagian dari Green Refinery," tegasnya.
Ia mengharapkan pergelaran wayang kulit yang diinisiasi oleh komunitas seni musik karawitan Kilang Cilacap, Laras Patra bersinergi dengan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Cilacap serta para seniman lokal, Kilang Cilacap menjadi pionir pelestarian budaya bangsa.
"Bukti nyata kami sebagai perusahaan energi global, namun tetap menghargai nilai-nilai lokal sebagai kekuatan dan sarana menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," kata Edy.
Penjabat Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar yang diwakili Sekretaris Daerah Cilacap Awaluddin Muuri mengakui Kilang Cilacap selalu terdepan dalam kegiatan olahraga dan seni.
Baca juga: Produksi Kilang Cilacap tetap topang 60 persen kebutuhan BBM Pulau Jawa
"Kami mengapresiasi karena melalui pergelaran ini, RU IV telah menunjukkan penerapan etika moral AKHLAK BUMN terutama pada nilai kolaboratif atas kolaborasinya bersama para seniman Cilacap," katanya.
Ia mengatakan RU IV sebagai ikon Kota Cilacap juga telah menyumbangkan banyak kemajuan di wilayahnya. "Melalui berbagai kegiatan Corporate Sosial Responsibility (CSR) di banyak bidang, RU IV telah mewujudkan kesejahteraan masyarakat, seperti pelestarian ekosistem hutan mangrove dan pembangunan kampung iklim di Cilacap," tegas Awal.
Pergelaran wayang kulit dengan lakon "Semar Mbangun Khayangan" itu dimeriahkan bintang tamu yang terdiri atas Gareng dari Semarang, Bawor dari Kebumen, dan artis dagelan Banyumas, yakni Ciblek Sor Ser.
Acara tersebut dihadiri pejabat Forkopimda, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Cilacap Paiman, serta ratusan masyarakat pecinta kesenian asli Indonesia itu.
Baca juga: PTPL dan Pemkab Cilacap tingkatan kerja sama dalam mitigasi perubahan iklim
Baca juga: Pertamina Cilacap raih predikat "Gold" dalam Sistem Manajemen Pengamanan 2022