Purwokerto (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Luthfi melantik dan mengambil sumpah 535 bintara remaja yang telah menyelesaikan pendidikan selama 5 bulan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jateng, Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Ratusan bintara remaja itu dilantik oleh Kapolda saat Upacara Penutupan, Pelantikan, dan Pengambilan Sumpah Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktuba) Polri Gelombang II Tahun Anggaran 2022 di Lapangan Pengayom, SPN Polda Jateng, Purwokerto, Rabu.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kapolda, Kepala Pendidikan dan Pelatihan Polri Komisaris Jenderal Polisi Rycko Amelza Dahniel mengatakan bahwa hakikat pendidikan dalam membentuk anggota Polri bukan saja memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan pada tugas umum, brigade mobil, dan polair (polisi perairan) semata.
"Lebih dari itu, yang utama dan pertama adalah membentuk anggota Polri yang beriman kepada Tuhan dan memiliki akhlak yang mulia," katanya.
Menurut dia, hal tersebut karena sesungguhnya pendidikan itu untuk memuliakan manusia.
Ia mengatakan bahwa sungguh mulia tugas polisi dengan memelihara rasa aman, menjaga kemanusiaan agar manusia menghormati manusia lain, dan mewujudkan kepatuhan kepada warga terhadap berbagai aturan agar tetap lestari peradaban umat manusia di atas planet bumi ini.
Usai upacara, sekitar 300 bintara remaja yang baru dilantik dan diambil sumpahnya berkesempatan untuk menampilkan atraksi kolone senapan di hadapan Kapolda, pejabat utama Polda Jateng, dan tamu undangan lainnya.
Satu kejadian lucu yang terjadi sebelum kolone senapan tersebut dimulai.
Saat itu, Kapolda yang sedang berdiri di atas panggung kehormatan memanggil seseorang bernama Iqbal.
"Yang namanya Iqbal maju ke depan," katanya.
Kepala Bidang Humas Polda Jateng Komisaris Besar Pol. M Iqbal Al-Qudussy yang berada di belakang panggung kehormatan segera berlari dan berdiri menghadap Kapolda dengan posisi tegap.
Ketika mengetahui kedatangan Kabid Humas tersebut, Kapolda pun tertawa. "Lho saya (maunya) manggil Bripda Iqbal, yang maju malah Iqbal Kabidhumas," katanya.
Dengan tersipu, Kombes Pol. Iqbal pun mundur beberapa langkah. Saat itu pula, Kapolda mengatakan bahwa banyak orang bernama Iqbal dan menjadi orang berprestasi.
Setelah mengatakan hal itu, Irjen Pol. Luthfi pun memanggil Bripda Iqbal untuk tampil bersama kedua orang tuanya.
Tidak lama kemudian, datanglah Bripda Iqbal Nur Pratama (19) bersama kedua orang tuanya, Ahmad Purwanto (43) dan Tri Mumpuni (46).
Di hadapan Kapolda, Bripda Iqbal menceritakan selama pendidikan hingga akhirnya menjadi lulusan Bintara Polri Terbaik di Polda Jateng
Remaja yang pernah mewakili Jawa Tengah pada Olimpiade Sains Tingkat Nasional Tahun 2020 itu juga mengaku jika selalu menjalankan kewajiban ibadah dan menyempatkan diri untuk berdoa.
"Banyak berlatih dan berdoa, Jenderal," tegasnya.
Sementara itu, ayahanda Iqbal, Ahmad Purwanto, menyampaikan terima kasih kepada Irjen Pol. Luthfi yang telah melantik anaknya menjadi bintara polisi.
"Terima kasih Bapak. Terima kasih semuanya, saya bangga Pak," katanya dengan mata berkaca-kaca.
Pedagang kelontong itu mengharapkan anaknya kelak menjadi polisi yang jujur, rajin, amanah, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Baca juga: Kapolda Jateng : Pengamanan pernikahan Kaesang-Erina sudah bekerja profesional
Ratusan bintara remaja itu dilantik oleh Kapolda saat Upacara Penutupan, Pelantikan, dan Pengambilan Sumpah Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktuba) Polri Gelombang II Tahun Anggaran 2022 di Lapangan Pengayom, SPN Polda Jateng, Purwokerto, Rabu.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kapolda, Kepala Pendidikan dan Pelatihan Polri Komisaris Jenderal Polisi Rycko Amelza Dahniel mengatakan bahwa hakikat pendidikan dalam membentuk anggota Polri bukan saja memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan pada tugas umum, brigade mobil, dan polair (polisi perairan) semata.
"Lebih dari itu, yang utama dan pertama adalah membentuk anggota Polri yang beriman kepada Tuhan dan memiliki akhlak yang mulia," katanya.
Menurut dia, hal tersebut karena sesungguhnya pendidikan itu untuk memuliakan manusia.
Ia mengatakan bahwa sungguh mulia tugas polisi dengan memelihara rasa aman, menjaga kemanusiaan agar manusia menghormati manusia lain, dan mewujudkan kepatuhan kepada warga terhadap berbagai aturan agar tetap lestari peradaban umat manusia di atas planet bumi ini.
Usai upacara, sekitar 300 bintara remaja yang baru dilantik dan diambil sumpahnya berkesempatan untuk menampilkan atraksi kolone senapan di hadapan Kapolda, pejabat utama Polda Jateng, dan tamu undangan lainnya.
Satu kejadian lucu yang terjadi sebelum kolone senapan tersebut dimulai.
Saat itu, Kapolda yang sedang berdiri di atas panggung kehormatan memanggil seseorang bernama Iqbal.
"Yang namanya Iqbal maju ke depan," katanya.
Kepala Bidang Humas Polda Jateng Komisaris Besar Pol. M Iqbal Al-Qudussy yang berada di belakang panggung kehormatan segera berlari dan berdiri menghadap Kapolda dengan posisi tegap.
Ketika mengetahui kedatangan Kabid Humas tersebut, Kapolda pun tertawa. "Lho saya (maunya) manggil Bripda Iqbal, yang maju malah Iqbal Kabidhumas," katanya.
Dengan tersipu, Kombes Pol. Iqbal pun mundur beberapa langkah. Saat itu pula, Kapolda mengatakan bahwa banyak orang bernama Iqbal dan menjadi orang berprestasi.
Setelah mengatakan hal itu, Irjen Pol. Luthfi pun memanggil Bripda Iqbal untuk tampil bersama kedua orang tuanya.
Tidak lama kemudian, datanglah Bripda Iqbal Nur Pratama (19) bersama kedua orang tuanya, Ahmad Purwanto (43) dan Tri Mumpuni (46).
Di hadapan Kapolda, Bripda Iqbal menceritakan selama pendidikan hingga akhirnya menjadi lulusan Bintara Polri Terbaik di Polda Jateng
Remaja yang pernah mewakili Jawa Tengah pada Olimpiade Sains Tingkat Nasional Tahun 2020 itu juga mengaku jika selalu menjalankan kewajiban ibadah dan menyempatkan diri untuk berdoa.
"Banyak berlatih dan berdoa, Jenderal," tegasnya.
Sementara itu, ayahanda Iqbal, Ahmad Purwanto, menyampaikan terima kasih kepada Irjen Pol. Luthfi yang telah melantik anaknya menjadi bintara polisi.
"Terima kasih Bapak. Terima kasih semuanya, saya bangga Pak," katanya dengan mata berkaca-kaca.
Pedagang kelontong itu mengharapkan anaknya kelak menjadi polisi yang jujur, rajin, amanah, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Baca juga: Kapolda Jateng : Pengamanan pernikahan Kaesang-Erina sudah bekerja profesional