Jakarta (ANTARA) - Kementerian BUMN menyampaikan rencana melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham empat BUMN pada tahun 2023 mendatang.

Adapun rincian IPO keempat anak usaha BUMN tersebut, yakni:

1. Pertamina Geothermal Energy (PGE) merupakan salah satu perusahaan energi panas bumi terbesar di dunia berdasarkan total kapasitas terpasang yang mencapai 672 megawatt. Targetnya dalam 5 tahun ada penambahan kapasitas 600 megawatt. Apalagi, PGE sudah memegang sejumlah kontrak pengadaan tenaga listrik dengan PLN. Pendapatan PGE pada tahun 2021 mencapai 369 juta dolar AS dengan EBITDA margin 78,7 persen.

2. Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan subholding upstream Pertamina yang memiliki produksi dan eksplorasi migas terbesar di Indonesia dan menjadi kontributor pendapatan terbesar bagi Pertamina.

IPO PHE juga diharapkan dapat membantu mendorong nilai perusahaan Pertamina mencapai 100 miliar dolar AS pada 2024. PHE memiliki endapatan 11,7 miliar dolar AS dengan EBITDA 3 miliar dolar AS dan menjadi modal pengembangan ke depan. Perusahaan itu memiliki rencana belanja modal setiap tahun antara 4-5 miliar dolar AS setara Rp60-90 triliun.

3. Palm Co, BUMN memiliki rencana membuat perusahaan perkebunan sawit terbesar di dunia melalui Palm Co ini, sehingga dapat meningkatkan total kapasitas produksi turunan sawit.

Hilirisasi dan pengembangan bahan baku utama menghasilkan biosolar POME dan FAME untuk meningkatkan ketahanan energi lebih lanjut. Pengumpulan dana bisa bersama penanaman ulang perkebunan sawit plasma di sekeliling PTPN. Saat ini Kementerian BUMN masih menyelesaikan penggabungan beberapa anak usaha produsen kelapa sawit di bawah entitas Palm Co.

Rencana IPO Palm Co ditargetkan mulai dikerjakan pada kuartal II/2023 dan tercatat di pasar modal pada kuartal III/2023.

4. Pupuk Kaltim merupakan anak usaha Pupuk Indonesia dengan kapasitas terpasang 6,5 juta ton per tahun dari total kapasitas Pupuk Indonesia 21,1 juta ton per tahun.

Hasil IPO direncanakan untuk meningkatkan kapasitas ekspansi pengembangan pabrik urea di Papua dan Papua Barat, juga pengembangan pupuk Amorea di kawasan Maluku, dan akselerasi industri kimia.


 

Pewarta : Adimas Raditya Fahky P
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024