Kudus (ANTARA) -
Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) membagikan bibit pohon gratis kepada masyarakat untuk pelestarian lingkungan melalui program Djarum Trees for Life (DTFL) yang digalakkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
 
"Setiap tahunnya, kami melalui program Djarum Trees for Life (DTFL) telah konsisten melakukan kegiatan pelestarian lingkungan melalui penanaman pohon dan mangrove bersama masyarakat, utamanya generasi muda," kata Vice President Director Djarum Foundation F.X. Supanji dalam dialog dan lokakarya bersama pegiat lingkungan dan media ke Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) BLDF di Kudus, Rabu.
 
Dialog itu menghadirkan Ketua Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia yang juga dosen Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia Dr Ir Mahawan Karuniasa dan Executive Coach and Mentor for Climate and Sustainability Actions Amanda Katili Niode.
 
"Rata-rata setiap tahunnya DTFL menanam 60.000 aneka ragam bibit tanaman di berbagai lokasi di Indonesia," katanya.
 
Bibit-bibit tanaman itu diproses dan disemai di PPT, yang hingga kini sudah mengoleksi sebanyak 360 jenis bibit tanaman, termasuk di antaranya 22 jenis tanaman langka.
 
"Bibit-bibit tanaman yang disemai di PPT milik BLDF ini juga dapat diakses oleh masyarakat," katanya.
 
Ia menjelaskan, untuk memastikan bibit yang disemai dapat tumbuh dengan baik, serta mengembangkan teknik perawatan tanaman dengan hasil paling efektif, PPT Kudus bekerja sama dengan peneliti dan akademisi.
 
Pakar lingkungan UI Mahawan Karuniasa menyatakan pemahaman masyarakat mengenai jenis-jenis pohon yang dapat menyerap banyak emisi dan sesuai kondisi ekosistem setempat seperti mangrove dan trembesi, harus tetap disebarluaskan.
 
"Sehingga tidak hanya banyaknya aksi penanaman pohon saja yang diperlukan, tetapi memahami bibit berkualitas dan proses pemeliharaannya juga merupakan hal yang penting dalam upaya penanganan dampak perubahan iklim," katanya.
 
Sedangkan Executive Coach & Mentor for Climate & Sustainability Actions Amanda Katili Niode menyampaikan pentingnya keterlibatan aktif generasi muda dalam berbagai upaya mempercepat 
penanggulangan perubahan iklim, utamanya dengan berjejaring bersama komunitas pegiat aksi perubahan iklim lainnya. Salah satunya seperti program Youth Leadership Camp for Climate Crisis (YLCCC) yang telah dilakukan sejak 2011.
 
Kini, menurut dia, sudah lebih dari 2.500 alumni YLCC yang terus berupaya dalam membangun jaringan generasi muda Indonesia yang peduli dengan memberikan solusi nyata dalam penanggulangan krisis iklim.
 
Selain berkunjung ke PPT, BLDF juga mengajak rombongan untuk mengunjungi Desa Mangkang, Semarang, yang menjadi salah satu desa percontohan penanaman mangrove yang dibina oleh BLDF sejak 2008. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024