Purwokerto (ANTARA) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) setempat menggelar lomba fesyen sebagai upaya mempromosikan batik dan lurik khas daerah itu.

Lomba fesyen bertajuk "Banyumas in Fashion 2022" yang digelar di Convention Hall Menara Teratai Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu, diikuti 161 peserta yang terbagi dalam beberapa kategori, yakni pelajar-mahasiswa, organisasi perempuan, dan umum.

Dalam kegiatan tersebut juga ditampilkan pergelaran fesyen batik dan lurik hasil karya sejumlah desainer asal Banyumas.

Ketua Dekranasda Kabupaten Banyumas Erna Sulistyawati Achmad Husein mengatakan daerah setempat memiliki lebih dari 50 sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya industri kreatif dan kerajinan yang cukup beragam.

"Ini merupakan bagian dari industri kreatif yang saat sekarang cukup berkembang di wilayah Kabupaten Banyumas," katanya.

Dia mengatakan industri kreatif tersebut di antaranya batik tulis, batik cap, batik kombinasi, dan tenun lurik.

Oleh karena itu, Dekranasda Kabupaten Banyumas sebagai organisasi yang membina dan mengembangkan sektor kerajinan senantiasa bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam upaya memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha kerajinan.

"Yang otomatis juga mengembangkan ekonomi kreatif yang ada di Kabupaten Banyumas," kata istri Bupati Banyumas Achmad Husein itu.

Dia menyebut salah satu langkah konkret dilakukan Dekranasda Kabupaten Banyumas dengan menggelar "Banyumas in Fashion 2022".

Kegiatan tersebut, katanya, upaya Dekranasda Kabupaten Banyumas mengangkat para perajin batik dan tenun lurik serta pelaku fesyen di daerah setempat.

"Kami mengajak seluruh masyarakat Banyumas untuk mencintai produk-produk dalam negeri, khususnya produk UMKM Kabupaten Banyumas," kata Erna.

Bupati Banyumas Achmad Husein memberikan apresiasi atas terselenggara "Banyumas in Fashion 2022" sebagai salah satu upaya mempromosikan batik dan lurik khas daerah itu.

Upaya agar batik dan lurik khas Banyumas laku di pasaran, katanya, harus dibuat menarik dengan harga terjangkau.

"Semoga ini bisa menjadi cikal bakal dari penyelenggaraan kegiatan serupa setiap tahunnya," kata dia.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinperindag Kabupaten Banyumas Titik Puji Astuti mengakui jumlah peserta "Banyumas in Fashion 2022" merupakan terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan pergelaran fesyen di daerah itu.

Dia mengharapkan, "Banyumas in Fashion 2022" dapat menggerakkan UMKM batik dan lurik.

"Usaha salon dan para desainer juga ikut bergerak. Semoga ini bisa menggerakkan semuanya," katanya.

Baca juga: Banjir longsor di Banyumas, BPBD evakuasi warga terjebak banjir
Baca juga: Tiga kepala UPT Kemenkumham se-eks Karesidenan Banyumas diganti

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024