Purwokerto (ANTARA) - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil Menengah Banyumas (Aspikmas) bangga karena Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 atau Presidensi G20 Indonesia.
"Menurut saya, ini (Presidensi G20 Indonesia, red.) keren, ya," kata Ketua Umum Aspikmas Pujianto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Dalam beberapa waktu terakhir, kata dia, berbagai platform seperti TikTok, Instagram, dan sebagainya banyak yang mengulas tentang pelaksanaan G20.
Jika dilihat dari sudut pandang subjektif, lanjut dia, penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia merupakan sesuatu yang keren.
"Kerennya dari sisi mana? Itu karena pemimpin dari negara-negara anggota G20 dengan kekuatan ekonomi terbesar, semuanya datang ke Indonesia, khususnya Bali," katanya.
Dengan demikian, kata dia, para pemimpin negara anggota G20 tersebut bisa lebih mengetahui dan mengenal Indonesia dengan berbagai macam potensinya.
Pujianto menilai penyelenggaraan KTT G20 tersebut akan menjadikan Indonesia lebih dikenal oleh masyarakat dunia secara luas.
Selain itu, lanjut dia, dengan kehadiran para pemimpin negara anggota G20 di Indonesia akan berdampak positif pada peningkatan kunjungan wisata dan transaksi perekonomian lainnya.
Ia mengakui penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia di Bali tidak berdampak secara langsung terhadap pelaku UMKM di berbagai wilayah Indonesia, khususnya Banyumas.
Dalam hal ini, kata dia, kegiatan Presidensi G20 Indonesia tersebut akan lebih berdampak pada pergerakan UMKM yang ada di Bali.
"Dengan kedatangan para pemimpin dunia ke Bali, mereka akan terkesan, membawa cerita, dan tidak menutup kemungkinan, bahkan besar kemungkinan mereka akan kembali ke Indonesia sehingga produk-produk UMKM akan terserap," katanya.
Bahkan, kata dia, kain tenun khas Bali yang dijadikan sebagai salah satu cendera mata bagi para pemimpin negara anggota G20 akan berdampak positif pada perkembangan UMKM tersebut.
"Apalagi, rangkaian kegiatan sebelum puncak pelaksanaan KTT G20 di Bali, digelar di sejumlah daerah yang tentunya akan lebih mengenalkan Indonesia dengan berbagai potensi yang dimilikinya," kata Pujianto.
"Menurut saya, ini (Presidensi G20 Indonesia, red.) keren, ya," kata Ketua Umum Aspikmas Pujianto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Dalam beberapa waktu terakhir, kata dia, berbagai platform seperti TikTok, Instagram, dan sebagainya banyak yang mengulas tentang pelaksanaan G20.
Jika dilihat dari sudut pandang subjektif, lanjut dia, penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia merupakan sesuatu yang keren.
"Kerennya dari sisi mana? Itu karena pemimpin dari negara-negara anggota G20 dengan kekuatan ekonomi terbesar, semuanya datang ke Indonesia, khususnya Bali," katanya.
Dengan demikian, kata dia, para pemimpin negara anggota G20 tersebut bisa lebih mengetahui dan mengenal Indonesia dengan berbagai macam potensinya.
Pujianto menilai penyelenggaraan KTT G20 tersebut akan menjadikan Indonesia lebih dikenal oleh masyarakat dunia secara luas.
Selain itu, lanjut dia, dengan kehadiran para pemimpin negara anggota G20 di Indonesia akan berdampak positif pada peningkatan kunjungan wisata dan transaksi perekonomian lainnya.
Ia mengakui penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia di Bali tidak berdampak secara langsung terhadap pelaku UMKM di berbagai wilayah Indonesia, khususnya Banyumas.
Dalam hal ini, kata dia, kegiatan Presidensi G20 Indonesia tersebut akan lebih berdampak pada pergerakan UMKM yang ada di Bali.
"Dengan kedatangan para pemimpin dunia ke Bali, mereka akan terkesan, membawa cerita, dan tidak menutup kemungkinan, bahkan besar kemungkinan mereka akan kembali ke Indonesia sehingga produk-produk UMKM akan terserap," katanya.
Bahkan, kata dia, kain tenun khas Bali yang dijadikan sebagai salah satu cendera mata bagi para pemimpin negara anggota G20 akan berdampak positif pada perkembangan UMKM tersebut.
"Apalagi, rangkaian kegiatan sebelum puncak pelaksanaan KTT G20 di Bali, digelar di sejumlah daerah yang tentunya akan lebih mengenalkan Indonesia dengan berbagai potensi yang dimilikinya," kata Pujianto.