Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, membentuk tim revitalisasi, pendidikan, dan pelatihan vokasi yang bertugas untuk memfasilitasi ketersediaan tenaga kerja dan meningkatkan sumber daya manusia yang dipersiapkan bekerja di Kawasan Industri Terpadu Batang.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Jumat, mengatakan bahwa tim revitalisasi, pendidikan, dan pelatihan vokasi tersebut terdiri atas beberapa organisasi perangkat daerah (OPD), dan unsur asosiasi pengusaha.
"TKPDV ini sebagai forum koordinasi, keterpaduan, sinergi kebijakan dan program pendidikan dan pelatihan vokasi, serta menciptakan kesempatan kerja," katanya.
Dikatakan, pembentukan tim tersebut sebagai tindak lanjut rencana aksi maklumat bersama kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan para penyediaan tenaga kerja di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Saat ini, kata dia, tingkat pencari kerja di daerah cukup tinggi yaitu mencapai 6,59 persen dan hingga Oktober 2022 ada 12.800 jiwa.
"Oleh karena itu, dengan berdirinya Kawasan Industri Terpadu Batang dan kawasan industri lainnya diharapkan akan mengurangi tingkat pengangguran di daerah ini," katanya.
Lani Dwi Rejeki mengatakan dengan pembentukan tim revitalisasi, pendidikan, dan pelatihan vokasi diyakini akan mengutamakan warga lokal yang akan bekerja di Kawasan Industri Terpadu Batang sesuai dengan keahliannya.
"Sesuai arahan Presiden Jokowi bahwa pembangunan proyek strategis nasional di Kabupaten Batang di antaranya adalah mengurangi jumlah angka pengangguran dan mengutamakan tenaga kerja lokal bekerja di perusahaan KITB," katanya.
Baca juga: Pemungutan pajak penerangan jalan Kabupaten Batang ditargetkan Rp42 miliar
Baca juga: Pemkab Batang sajikan data informasi melalui dasbor analitik
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Jumat, mengatakan bahwa tim revitalisasi, pendidikan, dan pelatihan vokasi tersebut terdiri atas beberapa organisasi perangkat daerah (OPD), dan unsur asosiasi pengusaha.
"TKPDV ini sebagai forum koordinasi, keterpaduan, sinergi kebijakan dan program pendidikan dan pelatihan vokasi, serta menciptakan kesempatan kerja," katanya.
Dikatakan, pembentukan tim tersebut sebagai tindak lanjut rencana aksi maklumat bersama kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan para penyediaan tenaga kerja di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Saat ini, kata dia, tingkat pencari kerja di daerah cukup tinggi yaitu mencapai 6,59 persen dan hingga Oktober 2022 ada 12.800 jiwa.
"Oleh karena itu, dengan berdirinya Kawasan Industri Terpadu Batang dan kawasan industri lainnya diharapkan akan mengurangi tingkat pengangguran di daerah ini," katanya.
Lani Dwi Rejeki mengatakan dengan pembentukan tim revitalisasi, pendidikan, dan pelatihan vokasi diyakini akan mengutamakan warga lokal yang akan bekerja di Kawasan Industri Terpadu Batang sesuai dengan keahliannya.
"Sesuai arahan Presiden Jokowi bahwa pembangunan proyek strategis nasional di Kabupaten Batang di antaranya adalah mengurangi jumlah angka pengangguran dan mengutamakan tenaga kerja lokal bekerja di perusahaan KITB," katanya.
Baca juga: Pemungutan pajak penerangan jalan Kabupaten Batang ditargetkan Rp42 miliar
Baca juga: Pemkab Batang sajikan data informasi melalui dasbor analitik