Kudus (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, segera menata sejumlah moda transportasi yang melayani wisatawan yang hendak berkunjung ke Menara Kudus, menyusul tingkat kunjungan wisatawan mulai meningkat guna menghindari kemacetan arus lalu lintas.
"Moda transportasi yang melayani wisatawan yang hendak berkunjung ke Menara Kudus cukup banyak, mulai dari ojek, angkutan kota hingga angkutan khusus wisatawan yang disediakan Dishub," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto di Kudus, Kamis.
Ia berharap dengan adanya penataan moda transportasi, maka kawasan wisata Menara Kudus tidak menimbulkan kemacetan arus lalu lintas.
Sebetulnya, kata dia, warga sekitar juga keberatan dengan kondisi arus lalu lintas yang berada di perkampungan mereka selalu dipadati moda transportasi yang antre menunggu penumpang, sehingga dikhawatirkan mengganggu akses keluar masuknya kendaraan warga setempat.
Untuk itulah, imbuh dia, semua moda transportasi dilakukan penataan karena sebelumnya juga sudah dihadirkan untuk disosialisasikan terkait rencana tersebut.
"Nantinya, moda transportasi yang melayani pengantaran ke tempat wisata dan penjemputannya akan diatur dengan memanfaatkan Terminal Bakalan Krapyak sebagai tempat menunggunya, sehingga kawasan Menara Kudus tidak terlihat semrawut dengan moda transportasi yang parkir menunggu wisatawan balik," ujarnya.
Baik jasa ojek maupun angkutan kota yang melayani penjemputan wisatawan, nantinya diatur jumlahnya yang boleh menunggu sementara untuk penjemputan penumpang. Demikian halnya jasa ojek.
Penataan tersebut, imbuh dia, dalam rangka memberikan pelayanan terhadap wisatawan dalam perjalanan berziarah ke Makam Sunan Kudus dari Terminal Bakalan Krapyak yang menjadi tempat pemberhentian bus wisatawan.
Terlebih lagi, kata dia, dalam waktu dekat akan ada proyek revitalisasi taman Menara Kudus, sehingga tempat yang biasanya dijadikan tempat parkir jasa ojek juga tidak tersedia lagi.
Jumlah penyedia jasa ojek di kawasan Menara Kudus tercatat ada 650 orang, sedangkan angkutan kotanya sebanyak 25 armada.
"Moda transportasi yang melayani wisatawan yang hendak berkunjung ke Menara Kudus cukup banyak, mulai dari ojek, angkutan kota hingga angkutan khusus wisatawan yang disediakan Dishub," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto di Kudus, Kamis.
Ia berharap dengan adanya penataan moda transportasi, maka kawasan wisata Menara Kudus tidak menimbulkan kemacetan arus lalu lintas.
Sebetulnya, kata dia, warga sekitar juga keberatan dengan kondisi arus lalu lintas yang berada di perkampungan mereka selalu dipadati moda transportasi yang antre menunggu penumpang, sehingga dikhawatirkan mengganggu akses keluar masuknya kendaraan warga setempat.
Untuk itulah, imbuh dia, semua moda transportasi dilakukan penataan karena sebelumnya juga sudah dihadirkan untuk disosialisasikan terkait rencana tersebut.
"Nantinya, moda transportasi yang melayani pengantaran ke tempat wisata dan penjemputannya akan diatur dengan memanfaatkan Terminal Bakalan Krapyak sebagai tempat menunggunya, sehingga kawasan Menara Kudus tidak terlihat semrawut dengan moda transportasi yang parkir menunggu wisatawan balik," ujarnya.
Baik jasa ojek maupun angkutan kota yang melayani penjemputan wisatawan, nantinya diatur jumlahnya yang boleh menunggu sementara untuk penjemputan penumpang. Demikian halnya jasa ojek.
Penataan tersebut, imbuh dia, dalam rangka memberikan pelayanan terhadap wisatawan dalam perjalanan berziarah ke Makam Sunan Kudus dari Terminal Bakalan Krapyak yang menjadi tempat pemberhentian bus wisatawan.
Terlebih lagi, kata dia, dalam waktu dekat akan ada proyek revitalisasi taman Menara Kudus, sehingga tempat yang biasanya dijadikan tempat parkir jasa ojek juga tidak tersedia lagi.
Jumlah penyedia jasa ojek di kawasan Menara Kudus tercatat ada 650 orang, sedangkan angkutan kotanya sebanyak 25 armada.