Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan bersama Lembaga Amal Zakat Infaq dan Sedekah Pekalongan, Jawa Tengah, menggencarkan program pencegahan stunting dengan sasaran para ibu hamil agar mereka memperhatikan pentingnya gizi seimbang untuk menekan kasus kekerdilan pada anak.
Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) Kota Pekalongan Yos Rosyidi di Pekalongan, Kamis, mengatakan 35 ibu hamil di Kecamatan Pekalongan Barat mendapat sosialisasi pencegahan stunting dan pembagian paket sembako.
"Sosialisasi dirangkaikan dengan penyerahan bantuan sosial berupa paket sembako pada ibu hamil ini diharapkan program pencegahan stunting dapat dilakukan sejak hulu sebab setelah seorang ibu mengandung, pencegahan kasus ini hanya dapat dilakukan dalam waktu 1.000 hari saja," katanya.
Ia yang didampingi Camat Pekalongan Barat Taufiqurochman mengatakan sesuai visi dan misi pemkot mengejar target penurunan stunting 12 persen pada 2024.
Fasilitas kesehatan di wilayah itu selama 1 bulan terakhir telah memberikan pendampingan tambahan makanan bagi ibu hamil dan anak berisiko stunting serta pendampingan penggunaan aplikasi elektronik siap nikah dan hamil bagi calon pasangan pengantin.
Dia menjelaskan stunting selain dipicu kondisi ekonomi keluarga dan kebiasaan orang tua, juga disebabkan ketidaktahuan orang tua terkait dengan pemahaman gizi seimbang.
"Mungkin secara ekonomi mampu namun terhadap pemahaman gizi seimbang masih kurang. Jadi penyerahan paket sembako dan makan bersama ini bertujuan untuk memberikan gambaran makanan gizi seimbang itu seperti apa," katanya.
Koordinator Divisi Program Lazismu Pekalongan Naelis Zulfiana menjelaskan kolaborasi ini bentuk kepedulian dan kontribusi dalam penurunan angka stunting di daerah setempat.
"Kami berharap ke depan bisa bersinergi dengan instansi lain. Kami salurkan dana sebesar Rp4,5 juta untuk menyajikan menu sehat bagi ibu hamil dan 35 paket sembako di kegiatan," katanya.
Baca juga: Ratusan buruh pabrik rokok di Pekalongan terima bansos
Baca juga: Pemkot Pekalongan targetkan pembangunan proyek stasiun pompa selesai 2022
Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) Kota Pekalongan Yos Rosyidi di Pekalongan, Kamis, mengatakan 35 ibu hamil di Kecamatan Pekalongan Barat mendapat sosialisasi pencegahan stunting dan pembagian paket sembako.
"Sosialisasi dirangkaikan dengan penyerahan bantuan sosial berupa paket sembako pada ibu hamil ini diharapkan program pencegahan stunting dapat dilakukan sejak hulu sebab setelah seorang ibu mengandung, pencegahan kasus ini hanya dapat dilakukan dalam waktu 1.000 hari saja," katanya.
Ia yang didampingi Camat Pekalongan Barat Taufiqurochman mengatakan sesuai visi dan misi pemkot mengejar target penurunan stunting 12 persen pada 2024.
Fasilitas kesehatan di wilayah itu selama 1 bulan terakhir telah memberikan pendampingan tambahan makanan bagi ibu hamil dan anak berisiko stunting serta pendampingan penggunaan aplikasi elektronik siap nikah dan hamil bagi calon pasangan pengantin.
Dia menjelaskan stunting selain dipicu kondisi ekonomi keluarga dan kebiasaan orang tua, juga disebabkan ketidaktahuan orang tua terkait dengan pemahaman gizi seimbang.
"Mungkin secara ekonomi mampu namun terhadap pemahaman gizi seimbang masih kurang. Jadi penyerahan paket sembako dan makan bersama ini bertujuan untuk memberikan gambaran makanan gizi seimbang itu seperti apa," katanya.
Koordinator Divisi Program Lazismu Pekalongan Naelis Zulfiana menjelaskan kolaborasi ini bentuk kepedulian dan kontribusi dalam penurunan angka stunting di daerah setempat.
"Kami berharap ke depan bisa bersinergi dengan instansi lain. Kami salurkan dana sebesar Rp4,5 juta untuk menyajikan menu sehat bagi ibu hamil dan 35 paket sembako di kegiatan," katanya.
Baca juga: Ratusan buruh pabrik rokok di Pekalongan terima bansos
Baca juga: Pemkot Pekalongan targetkan pembangunan proyek stasiun pompa selesai 2022