Semarang (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Cilacap memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) dalam rangkaian kegiatan promotif dan preventif BPJS Ketenagakerjaan tahun 2022.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Cilacap Dewi Manik menjelaskan pemberian sejumlah APD tersebut terdiri atas helm keamanan proyek, sarung tangan, dan rompi keamanan.
"Bantuan paket APD diberikan kepada tiga perusahaan yakni PT Truba Jaga Cita, PT Patra Badak Arun Solusi, dan PT Arya Wira Dinamika," kata Dewi dalam keterangan persnya, Rabu.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Pekalongan serahkan 37 surat ke Kejari terkait dengan kepesertaan
Kegiatan tersebut, lanjut Dewi, sebagai bentuk dukungan kepada perusahaan untuk tetap menjaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan apresiasi kepada perusahaan yang menjadi peserta dan tertib administrasi BPJS Ketenagakerjaan.
Kegiatan tersebut, lanjut Dewi, sebagai bentuk perhatian kepada para pekerja serta sebagai pengingat akan pentingnya SIstem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang merupakan system perlindungan bagi tenaga kerja dan sektor jasa konstruksi dalam meminimalisir dan menghindari diri dari risiko kerugian.
Dewi berharap rangkaian kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi tenaga kerja dan perusahaan selalu menerapkan dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan di lingkungan kerja.
Baca juga: Pemkot Pekalongan prioritaskan pekerja informal terlindungi BP Jamsostek
Baca juga: 8.648 penderes di Banyumas terlindungi program Jamsostek
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Cilacap Dewi Manik menjelaskan pemberian sejumlah APD tersebut terdiri atas helm keamanan proyek, sarung tangan, dan rompi keamanan.
"Bantuan paket APD diberikan kepada tiga perusahaan yakni PT Truba Jaga Cita, PT Patra Badak Arun Solusi, dan PT Arya Wira Dinamika," kata Dewi dalam keterangan persnya, Rabu.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Pekalongan serahkan 37 surat ke Kejari terkait dengan kepesertaan
Kegiatan tersebut, lanjut Dewi, sebagai bentuk dukungan kepada perusahaan untuk tetap menjaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan apresiasi kepada perusahaan yang menjadi peserta dan tertib administrasi BPJS Ketenagakerjaan.
Kegiatan tersebut, lanjut Dewi, sebagai bentuk perhatian kepada para pekerja serta sebagai pengingat akan pentingnya SIstem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang merupakan system perlindungan bagi tenaga kerja dan sektor jasa konstruksi dalam meminimalisir dan menghindari diri dari risiko kerugian.
Dewi berharap rangkaian kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi tenaga kerja dan perusahaan selalu menerapkan dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan di lingkungan kerja.
Baca juga: Pemkot Pekalongan prioritaskan pekerja informal terlindungi BP Jamsostek
Baca juga: 8.648 penderes di Banyumas terlindungi program Jamsostek