Batang (ANTARA) - Pemerintah Daerah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mencatat nilai pencapaian investasi sejak semester pertama atau sejak Januari 2022 hingga Juli 2022 sudah mencapai Rp4 triliun dari target sebesar Rp9 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Wahyu Budi Santosa di Batang, Kamis, mengatakan bahwa berdirinya sejumlah perusahaan asing maupun penanaman modal dalam negeri di Kawasan Industri Terapdu Batang (KITB) dan Batang Industrial Park (BIP) Sigayung semakin memacu pertumbuhan ekonomi daerah.
"Target investasi pada 2021 hanya Rp8 triliun namun bisa mencapai Rp7,5 triliun. Kemudian pada 2022 ditargetkan nilai pencapaian investasi Rp9 triliun," katanya.
Dikatakan, meski pada 2021 tidak mampu mencapai target yang dibebankan namun pihaknya berupaya nilai investasi 2022 mampu tercapai karena saat ini mulai banyak investor akan menanamkan investasinya di daerah ini.
Saat ini, kata dia, sudah ada 10 perusahaan yang dipastikan menanamkan investasi di Kawasan Industri Terpadu Batang seperti KCC Glass dari Korea, dan PT Rumah Keramik Indonesia, Cosmos Ink (Korea Selatan),
Adapun nilai investasi dari para tenant yang belum dihitung, kata dia, seperti Wawin Orbia dari Belanda dengan nilai investasi mencapai Rp1,8 miliar dan dua anak perusahaan perusahaan PT Nesle di Batang Industri Park sekitar Rp200 miliar, target itu akan tercapai.
"Dengan masih ada beberapa perusahaan baik PMA dan PMDN seperti Window Shutter (Inggris), Yin Quan (Taiwan), dan industri alat kesehatan
, serta Unipack Plasindo yang belum kami hitung dapat diperkirakan target itu akan tercapai," katanya.
Wahyu Budi Santosa mengatakan kehadiran Kawasan Industri Terpadu Batang di Kabupaten Batang akan sangat berpengaruh pada pencapaian nilai investasi yang akan diperoleh pada 2022.
Saat ini, kata dia, banyak perusahaan melirik keberadaan Kawasan Industri Terpadu Batang yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) itu sehingga pencapaian nilai investasi yang ditargetkan Rp9 triliun akan tercapai.
"Selain, perusahaan di KIT Batang, kami mencatat ada ratusan perusahaan muncul di daerah ini mulai dari skala kecil, menengah, hingga atas. Jadi sangat luar biasa efek yang ditimbulkan dengan hadirnya Kawasan Industri Terpadu Batang," katanya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batang Wahyu Budi Santosa di Batang, Kamis, mengatakan bahwa berdirinya sejumlah perusahaan asing maupun penanaman modal dalam negeri di Kawasan Industri Terapdu Batang (KITB) dan Batang Industrial Park (BIP) Sigayung semakin memacu pertumbuhan ekonomi daerah.
"Target investasi pada 2021 hanya Rp8 triliun namun bisa mencapai Rp7,5 triliun. Kemudian pada 2022 ditargetkan nilai pencapaian investasi Rp9 triliun," katanya.
Dikatakan, meski pada 2021 tidak mampu mencapai target yang dibebankan namun pihaknya berupaya nilai investasi 2022 mampu tercapai karena saat ini mulai banyak investor akan menanamkan investasinya di daerah ini.
Saat ini, kata dia, sudah ada 10 perusahaan yang dipastikan menanamkan investasi di Kawasan Industri Terpadu Batang seperti KCC Glass dari Korea, dan PT Rumah Keramik Indonesia, Cosmos Ink (Korea Selatan),
Adapun nilai investasi dari para tenant yang belum dihitung, kata dia, seperti Wawin Orbia dari Belanda dengan nilai investasi mencapai Rp1,8 miliar dan dua anak perusahaan perusahaan PT Nesle di Batang Industri Park sekitar Rp200 miliar, target itu akan tercapai.
"Dengan masih ada beberapa perusahaan baik PMA dan PMDN seperti Window Shutter (Inggris), Yin Quan (Taiwan), dan industri alat kesehatan
, serta Unipack Plasindo yang belum kami hitung dapat diperkirakan target itu akan tercapai," katanya.
Wahyu Budi Santosa mengatakan kehadiran Kawasan Industri Terpadu Batang di Kabupaten Batang akan sangat berpengaruh pada pencapaian nilai investasi yang akan diperoleh pada 2022.
Saat ini, kata dia, banyak perusahaan melirik keberadaan Kawasan Industri Terpadu Batang yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) itu sehingga pencapaian nilai investasi yang ditargetkan Rp9 triliun akan tercapai.
"Selain, perusahaan di KIT Batang, kami mencatat ada ratusan perusahaan muncul di daerah ini mulai dari skala kecil, menengah, hingga atas. Jadi sangat luar biasa efek yang ditimbulkan dengan hadirnya Kawasan Industri Terpadu Batang," katanya.