Purwokerto (ANTARA) - Banyumas Institute Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Program studi Pendidikan Sejarah FKIP UMP dan HMPS Pendidikan Sejarah menggelar Bedah Buku "Sejarah Kota Purwakerta" di Aula A.K. Anshori, UMP, Kamis (6/10).
Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor IV UMP Bidang Riset, Inovasi, dan Sumber Daya Manusia Dr. Anwar Ma'ruf, S.T., M.T. mengingatkan agar jangan pernah lupakan sejarah karena sejarah adalah perjalanan hidup dari tokoh sejarah.
"Ada istilah Jas Merah, Jangan Melupakan Sejarah. Kenapa kita harus belajar sejarah? Karena tentu dalam rangka untuk melihat bagaimana perjalanan hidup tokoh yang ada atau tokoh pelaku sejarahnya baik yang baik maupun yang buruk, tentu yang baik harus kita ikuti dan yang buruk harus kita tinggalkan,’’ ujarnya.
Baca juga: UMP jalin kolaborasi dengan Rumah Mocaf Banjarnegara
Sementara Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Banyumas Drs. Suwondo Geni mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri.
"Demikian juga kita sebagai masyarakat Kabupaten Banyumas atau Purwakerta (Purwokerto, red.). Kita perlu melihat kembali sejarah dan perjalanan terbentuknya Kota Purwokerto," katanya.
Menurut dia, tujuan sejarah bukan hanya pada dimilikinya rasa nasionalisme dan ilmu pengetahuan saja. "Tapi sejarah dapat membantu pengembangan orang lain dan masyarakat akan suatu peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar kita," katanya
Lebih lanjut, Suwondo mengatakan bedah buku yang dilaksanakan di UMP menjadi sarana yang efektif dalam memahami, menggali, dan menyosialisasikan makna yang terkandung dalam buku "Sejarah Kota Purwakerta" ini. (nan/tgr)
Baca juga: Wabup Banyumas bangga menjadi alumni UMP
Baca juga: Pasangan suami-istri ini jalani wisuda bareng di UMP
Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor IV UMP Bidang Riset, Inovasi, dan Sumber Daya Manusia Dr. Anwar Ma'ruf, S.T., M.T. mengingatkan agar jangan pernah lupakan sejarah karena sejarah adalah perjalanan hidup dari tokoh sejarah.
"Ada istilah Jas Merah, Jangan Melupakan Sejarah. Kenapa kita harus belajar sejarah? Karena tentu dalam rangka untuk melihat bagaimana perjalanan hidup tokoh yang ada atau tokoh pelaku sejarahnya baik yang baik maupun yang buruk, tentu yang baik harus kita ikuti dan yang buruk harus kita tinggalkan,’’ ujarnya.
Baca juga: UMP jalin kolaborasi dengan Rumah Mocaf Banjarnegara
Sementara Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Banyumas Drs. Suwondo Geni mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri.
"Demikian juga kita sebagai masyarakat Kabupaten Banyumas atau Purwakerta (Purwokerto, red.). Kita perlu melihat kembali sejarah dan perjalanan terbentuknya Kota Purwokerto," katanya.
Menurut dia, tujuan sejarah bukan hanya pada dimilikinya rasa nasionalisme dan ilmu pengetahuan saja. "Tapi sejarah dapat membantu pengembangan orang lain dan masyarakat akan suatu peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar kita," katanya
Lebih lanjut, Suwondo mengatakan bedah buku yang dilaksanakan di UMP menjadi sarana yang efektif dalam memahami, menggali, dan menyosialisasikan makna yang terkandung dalam buku "Sejarah Kota Purwakerta" ini. (nan/tgr)
Baca juga: Wabup Banyumas bangga menjadi alumni UMP
Baca juga: Pasangan suami-istri ini jalani wisuda bareng di UMP