Semarang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten memilih Sungai Poitan yang terletak di Desa Jagalan, Karangnongko, Klaten, Jawa Tengah sebagai taman edukasi kebencanaan usia dini.
Sungai Poitan yang meraih juara tiga kategori pengelolaan sungai terbaik tingkat Provinsi Jawa Tengah 2021 itu diharapkan tidak saja menjadi destinasi wisata, tapi juga sarana pendidikan dan membangun jiwa peduli sungai sedari usia dini.
Kepala Pelaksana BPBD Klaten Sri Winoto saat wawancara di ruang kerja (Rabu, 5/10/22) mengatakan sungai Poitan mempunyai keunikan dan nilai lebih, tidak saja jumlah relawan sungai yang banyak, tapi kualitas airnya yang bagus.
"Air sungai Poitan itu jernih karena bersumber mata air langsung. Jadi air mengalir setiap saat. Hebatnya lagi Komunitas Peduli Sungai atau KPS sangat banyak personil nya, hampir 100 relawan," kata Sri Winoto.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten memilih Sungai Poitan yang terletak di Desa Jagalan, Karangnongko, Klaten, Jawa Tengah sebagai taman edukasi kebencanaan usia dini. ANTARA/HO-Diskominfo Klaten
Mantan Asisten Administrasi Umum Setda Klaten itu menambahkan sudah ada 20 instruktur terlatih yang nanti mengajarkan edukasi kebencanaan.
"TK Aisyiyah dan TK Pertiwi wilayah setempat akan diajak ke Sungai Poitan. Jadi anak TK dan PAUD itu akan diperkenalkan pengurangan risiko bencana seperti penanganan banjir, sampah, peduli sungai, erupsi, gempa bumi, tanah longsor sampai bencana angin ribut. Termasuk penanganan kebakaran. Instruktur di BPBD telah mendampingi di lapangan," tambahnya.
Sri Winoto mengungkapkan keyakinannya kalau taman edukasi sungai Poitan itu sebagai awalan dalam mendorong kepedulian sungai oleh masyarakat. Banyak pihak menurut Sri Winoto akan dilibatkan dalam kerja kemanusiaan.
"Pemerintah tidak bisa sendiri menjaga sungai. Pembangunan kepedulian sungai harus melibatkan masyarakat itu sendiri, contohnya ada komunitas Mama Cantik Arisan Pinggir Kali atau Macan Arli. Ke depan kurikulum sungai bisa masuk kurikulum sekolah. Program ini yang terus kami dorong," tutupnya.
Sungai Poitan yang meraih juara tiga kategori pengelolaan sungai terbaik tingkat Provinsi Jawa Tengah 2021 itu diharapkan tidak saja menjadi destinasi wisata, tapi juga sarana pendidikan dan membangun jiwa peduli sungai sedari usia dini.
Kepala Pelaksana BPBD Klaten Sri Winoto saat wawancara di ruang kerja (Rabu, 5/10/22) mengatakan sungai Poitan mempunyai keunikan dan nilai lebih, tidak saja jumlah relawan sungai yang banyak, tapi kualitas airnya yang bagus.
"Air sungai Poitan itu jernih karena bersumber mata air langsung. Jadi air mengalir setiap saat. Hebatnya lagi Komunitas Peduli Sungai atau KPS sangat banyak personil nya, hampir 100 relawan," kata Sri Winoto.
"TK Aisyiyah dan TK Pertiwi wilayah setempat akan diajak ke Sungai Poitan. Jadi anak TK dan PAUD itu akan diperkenalkan pengurangan risiko bencana seperti penanganan banjir, sampah, peduli sungai, erupsi, gempa bumi, tanah longsor sampai bencana angin ribut. Termasuk penanganan kebakaran. Instruktur di BPBD telah mendampingi di lapangan," tambahnya.
Sri Winoto mengungkapkan keyakinannya kalau taman edukasi sungai Poitan itu sebagai awalan dalam mendorong kepedulian sungai oleh masyarakat. Banyak pihak menurut Sri Winoto akan dilibatkan dalam kerja kemanusiaan.
"Pemerintah tidak bisa sendiri menjaga sungai. Pembangunan kepedulian sungai harus melibatkan masyarakat itu sendiri, contohnya ada komunitas Mama Cantik Arisan Pinggir Kali atau Macan Arli. Ke depan kurikulum sungai bisa masuk kurikulum sekolah. Program ini yang terus kami dorong," tutupnya.