Purwokerto (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah merealokasi vaksin meningitis sisa haji untuk digunakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang hendak melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci.
"Suntik meningitis itu kalau untuk haji adalah tugasnya Dinas Kesehatan melalui Puskesmas, nah kalau untuk umrah itu tugasnya KKP, sedangkan vaksinnya sama-sama dari Kementerian Kesehatan," kata Kepala Dinkes Jateng Yunita Dyah Suminar saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Dia mengakui ketersediaan vaksin meningitis di sejumlah daerah mulai menipis karena vaksin yang merupakan produk impor tersebut masih terkendala di negara produsennya.
Akan tetapi berdasarkan informasi, kata dia, vaksin tersebut sebenarnya sudah ada dan sekarang tinggal bagaimana pendistribusiannya masih menunggu dari Bio Farma selaku importir.
"Oleh karena KKP di Jawa Tengah kehabisan (vaksin meningitis), kami membantu dengan melakukan realokasi vaksin sisa haji yang masih bisa digunakan," kata mantan Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto itu.
Dalam hal ini, kata dia, vaksin meningitis sisa haji yang ada di Dinkes Jateng kurang lebih sebanyak 7.336 dosis.
Terkait dengan hal itu, Yunita mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kemenkes untuk merealokasi vaksin sisa haji tersebut ke KKP Kelas II Semarang guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Realokasi tersebut atas permintaan KKP ke Kemenkes. Nantinya KKP Semarang yang akan mengatur berapa kebutuhan untuk KKP Semarang dan berapa yang akan didistribusikan ke KKP Kelas II Cilacap," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala KKP Kelas II Cilacap Sulistyono mengatakan permintaan vaksinasi meningitis dari masyarakat di KKP Cilacap dalam beberapa hari terakhir.
Menurut dia, hal itu disebabkan ketersediaan vaksin meningitis di beberapa daerah menipis, sehingga banyak calon jamaah umrah dari luar daerah seperti Surabaya dan Yogyakarta yang datang ke KKP Cilacap untuk menjalani vaksinasi.
"Per hari ini (3/10), kami masih bisa melayani. Dalam sehari bisa mencapai 200-250 orang," katanya saat dihubungi pada hari Senin (3/10).
Terkait dengan ketersediaan vaksin meningitis di KKP Cilacap, Sulistyono mengatakan vaksin tersebut merupakan kiriman dari Jakarta dan secara kebetulan saat sekarang pemerintah membuat kebijakan untuk merealokasi vaksin meningitis sisa haji.
"Musim haji kan sudah selesai, ada sisa vaksin meningitis untuk haji itu yang akan diserahkan ke KKP, salah satunya KKP Cilacap yang mendapat alokasi sebanyak 1.000 dosis," katanya.
Menurut dia, pihaknya saat ini sedang mengurus alokasi vaksin meningitis sisa haji tersebut di Dinkes Jatehg yang diharapkan bisa diterima KKP Cilacap dalam satu-dua hari ke depan.
"Mungkin besok sudah mulai datang dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah," kata Sulistyono.
Baca juga: KKP Cilacap jamin stok vaksin meningitis untuk masyarakat
Baca juga: Ganjar minta pendataan jamaah umrah terkait stok vaksin meningitis
"Suntik meningitis itu kalau untuk haji adalah tugasnya Dinas Kesehatan melalui Puskesmas, nah kalau untuk umrah itu tugasnya KKP, sedangkan vaksinnya sama-sama dari Kementerian Kesehatan," kata Kepala Dinkes Jateng Yunita Dyah Suminar saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Dia mengakui ketersediaan vaksin meningitis di sejumlah daerah mulai menipis karena vaksin yang merupakan produk impor tersebut masih terkendala di negara produsennya.
Akan tetapi berdasarkan informasi, kata dia, vaksin tersebut sebenarnya sudah ada dan sekarang tinggal bagaimana pendistribusiannya masih menunggu dari Bio Farma selaku importir.
"Oleh karena KKP di Jawa Tengah kehabisan (vaksin meningitis), kami membantu dengan melakukan realokasi vaksin sisa haji yang masih bisa digunakan," kata mantan Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto itu.
Dalam hal ini, kata dia, vaksin meningitis sisa haji yang ada di Dinkes Jateng kurang lebih sebanyak 7.336 dosis.
Terkait dengan hal itu, Yunita mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kemenkes untuk merealokasi vaksin sisa haji tersebut ke KKP Kelas II Semarang guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Realokasi tersebut atas permintaan KKP ke Kemenkes. Nantinya KKP Semarang yang akan mengatur berapa kebutuhan untuk KKP Semarang dan berapa yang akan didistribusikan ke KKP Kelas II Cilacap," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala KKP Kelas II Cilacap Sulistyono mengatakan permintaan vaksinasi meningitis dari masyarakat di KKP Cilacap dalam beberapa hari terakhir.
Menurut dia, hal itu disebabkan ketersediaan vaksin meningitis di beberapa daerah menipis, sehingga banyak calon jamaah umrah dari luar daerah seperti Surabaya dan Yogyakarta yang datang ke KKP Cilacap untuk menjalani vaksinasi.
"Per hari ini (3/10), kami masih bisa melayani. Dalam sehari bisa mencapai 200-250 orang," katanya saat dihubungi pada hari Senin (3/10).
Terkait dengan ketersediaan vaksin meningitis di KKP Cilacap, Sulistyono mengatakan vaksin tersebut merupakan kiriman dari Jakarta dan secara kebetulan saat sekarang pemerintah membuat kebijakan untuk merealokasi vaksin meningitis sisa haji.
"Musim haji kan sudah selesai, ada sisa vaksin meningitis untuk haji itu yang akan diserahkan ke KKP, salah satunya KKP Cilacap yang mendapat alokasi sebanyak 1.000 dosis," katanya.
Menurut dia, pihaknya saat ini sedang mengurus alokasi vaksin meningitis sisa haji tersebut di Dinkes Jatehg yang diharapkan bisa diterima KKP Cilacap dalam satu-dua hari ke depan.
"Mungkin besok sudah mulai datang dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah," kata Sulistyono.
Baca juga: KKP Cilacap jamin stok vaksin meningitis untuk masyarakat
Baca juga: Ganjar minta pendataan jamaah umrah terkait stok vaksin meningitis