Semarang (ANTARA) - Bank Jateng Cabang Sragen saat ini belum menaikkan suku bunga kredit meski BI rate yang mengalami kenaikan menjadi 4,25 persen. Sebaliknya, Bank Jateng justru menawarkan sejumlah kredit murah untuk masyarakat Sragen di antaranya melalui program Kredit Lapak dan Kredit Milenial.
Hal tersebut disampaikan Pemimpin Bank Jateng Cabang Sragen Sutanti di sela sosialisasi produk kredit dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) dan Grebeg pasar, sosialisasi Kredit Lapak untuk pedagang pasar yang berada di Pasar Bunder Sragen, Sabtu (1/10/2022).
Program Kredit Lapak diberikan untuk para pedagang yang belum punya kios, dengan batasan plafon kredit maksimal Rp25 juta, dengan jangka waktu tiga tahun, suku bunga tujuh persen dengan cashback lima persen atau bunga bersih hanya dua persen per tahun, tanpa agunan, namun demikian disesuaikan bank teknis.
Baca juga: BNI sinergi dengan Bank Jateng dukung peningkatan operasional pelayanan
Dony Suryadi Unit Head (UH) Unit Layanan Mikro (ULM) Bank Jateng Sragen menyampaikan saat ini sudah ada sekitar 20 pedagang di Pasar Bunder yang sudah masuk dalam proses.
"Sampai saat ini sudah kami sosialisasikan di Pasar Bunder dan Gemolong," katanya.
Sementara, Kredit Milenial diberikan untuk masyarakat milenial yang baru merintis usaha dengan batasan usia minimal 25 maksimal 45 tahun, plafon kredit maksimal Rp25 juta, dengan jangka waktu tiga tahun, suku bunga tujuh persen dengan cashback lima persen atau bunga bersih hanya dua persen per tahun, namun kredit ini dengan agunan.
"Nanti berjenjang. Kalau kreditnya bagus, usahanya lancar, mereka akan naik kelas bisa mengambil kredit KUR dengan plafon sampai dengan Rp500 juta. Ini wujud komitmen dan kontribusi Bank Jateng untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan menumbuhkan ekonomi masyarakat daerah khususnya di Sragen," kata Sutanti.
Baca juga: Dukung Program Pembangunan Pemerintah, Bank Jateng berikan ambulance melalui Bupati Klaten
Sedangkan kredit PLO pegawai, khusus diperuntukkan para ASN di Kabupaten Sragen dengan sistem potong gaji. Kredit tersebut diberikan dengan segudang kemudahan yakni bisa diakses via online melalui aplikasi E-PLO.
Nasabah atau ASN yang payroll gajinya di Bank Jateng bisa mengajukan dengan mengakses aplikasi E-PLO cukup dari smartphone mereka.
Jika persyaratan terpenuhi, kredit bisa langsung di-ACC dari sistem pusat dan bisa cair dengan cepat dengan mengunjungi di website: plo.bankjateng.co.id
Baca juga: Pemkab Kudus harapkan Bank Jateng perluas kerja sama e-retribusi pasar
Wakil Pimpinan Cabang Bank Jateng Sragen Iwan Eko Yudianto menambahkan hingga akhir triwulan ketiga 2022, kondisi Bank Jateng Cabang Sragen menunjukkan grafik sangat baik.
Total aset secara keseluruhan mencapai angka Rp1,7 triliun, kredit di angka Rp1,2 triliun dengan angka NPL hanya 1 persen.
"Sementara, realisasi kredit untuk target di September 2022 tercapai 99 persen dan laba sampai saat ini mencapai 116 persen tandasnya," tutup Wardoyo
Hal tersebut disampaikan Pemimpin Bank Jateng Cabang Sragen Sutanti di sela sosialisasi produk kredit dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) dan Grebeg pasar, sosialisasi Kredit Lapak untuk pedagang pasar yang berada di Pasar Bunder Sragen, Sabtu (1/10/2022).
Program Kredit Lapak diberikan untuk para pedagang yang belum punya kios, dengan batasan plafon kredit maksimal Rp25 juta, dengan jangka waktu tiga tahun, suku bunga tujuh persen dengan cashback lima persen atau bunga bersih hanya dua persen per tahun, tanpa agunan, namun demikian disesuaikan bank teknis.
Baca juga: BNI sinergi dengan Bank Jateng dukung peningkatan operasional pelayanan
Dony Suryadi Unit Head (UH) Unit Layanan Mikro (ULM) Bank Jateng Sragen menyampaikan saat ini sudah ada sekitar 20 pedagang di Pasar Bunder yang sudah masuk dalam proses.
"Sampai saat ini sudah kami sosialisasikan di Pasar Bunder dan Gemolong," katanya.
Sementara, Kredit Milenial diberikan untuk masyarakat milenial yang baru merintis usaha dengan batasan usia minimal 25 maksimal 45 tahun, plafon kredit maksimal Rp25 juta, dengan jangka waktu tiga tahun, suku bunga tujuh persen dengan cashback lima persen atau bunga bersih hanya dua persen per tahun, namun kredit ini dengan agunan.
"Nanti berjenjang. Kalau kreditnya bagus, usahanya lancar, mereka akan naik kelas bisa mengambil kredit KUR dengan plafon sampai dengan Rp500 juta. Ini wujud komitmen dan kontribusi Bank Jateng untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan menumbuhkan ekonomi masyarakat daerah khususnya di Sragen," kata Sutanti.
Baca juga: Dukung Program Pembangunan Pemerintah, Bank Jateng berikan ambulance melalui Bupati Klaten
Sedangkan kredit PLO pegawai, khusus diperuntukkan para ASN di Kabupaten Sragen dengan sistem potong gaji. Kredit tersebut diberikan dengan segudang kemudahan yakni bisa diakses via online melalui aplikasi E-PLO.
Nasabah atau ASN yang payroll gajinya di Bank Jateng bisa mengajukan dengan mengakses aplikasi E-PLO cukup dari smartphone mereka.
Jika persyaratan terpenuhi, kredit bisa langsung di-ACC dari sistem pusat dan bisa cair dengan cepat dengan mengunjungi di website: plo.bankjateng.co.id
Baca juga: Pemkab Kudus harapkan Bank Jateng perluas kerja sama e-retribusi pasar
Wakil Pimpinan Cabang Bank Jateng Sragen Iwan Eko Yudianto menambahkan hingga akhir triwulan ketiga 2022, kondisi Bank Jateng Cabang Sragen menunjukkan grafik sangat baik.
Total aset secara keseluruhan mencapai angka Rp1,7 triliun, kredit di angka Rp1,2 triliun dengan angka NPL hanya 1 persen.
"Sementara, realisasi kredit untuk target di September 2022 tercapai 99 persen dan laba sampai saat ini mencapai 116 persen tandasnya," tutup Wardoyo