Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berharap Bank Jateng dapat memperluas kerja sama dalam penerapan pembayaran retribusi pasar tradisional secara elektronik (e-retribusi) untuk mendongkrak penerimaan daerah.
"Kami berharap kerja sama pemberlakuan e-retribusi pasar tradisional tidak hanya di Pasar Kliwon dan Bitingan, melainkan menyasar pasar tradisional lainnya," kata Bupati Kudus Hartopo usai peresmian Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Jateng di Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Senin.
Menurut dia, selama ini hasil penerapan e-retribusi di Pasar Kliwon memuaskan karena mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kudus, dari awalnya Rp1,1 miliar pada 2019, menjadi Rp1,3 miliar tahun berikutnya.
Selain itu, lanjut dia, kerja sama dalam pemasangan tapping box atau pemantau transaksi di sejumlah tempat usaha secara meluas juga membantu kenaikan penerimaan pajak daerah.
Salah satu contohnya, terlihat pada realisasi pajak hotel periode Januari-April 2022 yang mencapai Rp1,4 miliar atau 50,4 persen dari target, dibandingkan periode sama 2021 yang sebesar Rp683,1 juta atau 25,7 persen dari target.
Dalam kesempatan ini, Hartopo ikut meminta bank milik pemerintah daerah itu untuk memperluas kantor pelayanan, mengingat Bank Jateng banyak diminati pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam mendapatkan pinjaman permodalan.
"Setidaknya di setiap kecamatan di Kudus terdapat kantor cabang guna menjangkau masyarakat lebih luas dalam setiap transaksi keuangan," ujarnya.
Direktur Bisnis Komersial Bank Jateng Puguh Budi Santoso menyebut jaringan kantor di wilayah Kabupaten Kudus saat ini mencakup satu kantor cabang, dua kantor cabang pembantu, tujuh kantor kas, dua payment point, satu layanan mobil kas keliling dan 23 mesin ATM, tiga cash deposit machine (CDM) dan 30 agen laku pandai.
"Dengan jaringan kantor yang semakin luas ini, semoga dapat mengakomodir seluruh kebutuhan ASN, Para pelaku usaha dan UMKM, dan seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.
Selaku jajaran Manajemen Bank Jateng, ia berharap upaya dalam berbenah untuk menyempurnakan kinerja dan layanan untuk memperkuat inovasi digital dapat terus dikembangkan.
"Semua demi meningkatkan kemudahan akses perbankan bagi nasabah dan para pemangku kepentingan," ujarnya.
"Kami berharap kerja sama pemberlakuan e-retribusi pasar tradisional tidak hanya di Pasar Kliwon dan Bitingan, melainkan menyasar pasar tradisional lainnya," kata Bupati Kudus Hartopo usai peresmian Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Jateng di Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Senin.
Menurut dia, selama ini hasil penerapan e-retribusi di Pasar Kliwon memuaskan karena mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kudus, dari awalnya Rp1,1 miliar pada 2019, menjadi Rp1,3 miliar tahun berikutnya.
Selain itu, lanjut dia, kerja sama dalam pemasangan tapping box atau pemantau transaksi di sejumlah tempat usaha secara meluas juga membantu kenaikan penerimaan pajak daerah.
Salah satu contohnya, terlihat pada realisasi pajak hotel periode Januari-April 2022 yang mencapai Rp1,4 miliar atau 50,4 persen dari target, dibandingkan periode sama 2021 yang sebesar Rp683,1 juta atau 25,7 persen dari target.
Dalam kesempatan ini, Hartopo ikut meminta bank milik pemerintah daerah itu untuk memperluas kantor pelayanan, mengingat Bank Jateng banyak diminati pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam mendapatkan pinjaman permodalan.
"Setidaknya di setiap kecamatan di Kudus terdapat kantor cabang guna menjangkau masyarakat lebih luas dalam setiap transaksi keuangan," ujarnya.
Direktur Bisnis Komersial Bank Jateng Puguh Budi Santoso menyebut jaringan kantor di wilayah Kabupaten Kudus saat ini mencakup satu kantor cabang, dua kantor cabang pembantu, tujuh kantor kas, dua payment point, satu layanan mobil kas keliling dan 23 mesin ATM, tiga cash deposit machine (CDM) dan 30 agen laku pandai.
"Dengan jaringan kantor yang semakin luas ini, semoga dapat mengakomodir seluruh kebutuhan ASN, Para pelaku usaha dan UMKM, dan seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.
Selaku jajaran Manajemen Bank Jateng, ia berharap upaya dalam berbenah untuk menyempurnakan kinerja dan layanan untuk memperkuat inovasi digital dapat terus dikembangkan.
"Semua demi meningkatkan kemudahan akses perbankan bagi nasabah dan para pemangku kepentingan," ujarnya.