Semarang (ANTARA) -
"Membangun keluarga yang harmonis, tidak terlepas dari peran besar ayah sebagai pemimpin dalam keluarga," katanya usai menjadi pembicara kunci pada kegiatan Halakah Keluarga Sakinah yang diselenggarakan PW Muslimat Nahdlatul Ulama Provinsi Jateng di Semarang, Jumat.
Dalam membentuk keluarga, lanjut dia, setiap orang mendambakan adanya kedamaian, keharmonisan, ketenteraman, dan kebahagiaan.
Menurut dia, untuk mencapainya bukan persoalan mudah bagi ayah karena proses mencapai keluarga yang harmonis, butuh waktu lama, serta dimulai dari awal pernikahan
"Ini bisa diajarkan apabila di awal-awal usia pernikahan itu, suami bisa menjelaskan kepada istri. Memberikan kasih sayang pada istri, bertanggung jawab pada istri, bagaimana mengelola uang dan dia tidak mudah marah," ujarnya.
Selain itu, kepala keluarga juga harus bisa mengajak anggotanya untuk membangun komunikasi yang baik sehingga akan ada keterbukaan, gotong royong, saling mengisi, dan saling menepati komitmen.
"Fondasi ini akan sangat membantu, saat sebuah keluarga dihadapkan pada berbagai persoalan," katanya.
Keluarga yang harmonis, kata dia, menjadi bagian dari memakmurkan negara dan anak-anak yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis akan membentuk mereka menjadi sumber daya manusia berkualitas unggul dan berdaya saing.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyebut sosok kepala keluarga mempunyai peranan yang besar dalam membangun keharmonisan sekaligus pembentukan karakter keluarga masing-masing.
"Membangun keluarga yang harmonis, tidak terlepas dari peran besar ayah sebagai pemimpin dalam keluarga," katanya usai menjadi pembicara kunci pada kegiatan Halakah Keluarga Sakinah yang diselenggarakan PW Muslimat Nahdlatul Ulama Provinsi Jateng di Semarang, Jumat.
Dalam membentuk keluarga, lanjut dia, setiap orang mendambakan adanya kedamaian, keharmonisan, ketenteraman, dan kebahagiaan.
Menurut dia, untuk mencapainya bukan persoalan mudah bagi ayah karena proses mencapai keluarga yang harmonis, butuh waktu lama, serta dimulai dari awal pernikahan
"Ini bisa diajarkan apabila di awal-awal usia pernikahan itu, suami bisa menjelaskan kepada istri. Memberikan kasih sayang pada istri, bertanggung jawab pada istri, bagaimana mengelola uang dan dia tidak mudah marah," ujarnya.
Selain itu, kepala keluarga juga harus bisa mengajak anggotanya untuk membangun komunikasi yang baik sehingga akan ada keterbukaan, gotong royong, saling mengisi, dan saling menepati komitmen.
"Fondasi ini akan sangat membantu, saat sebuah keluarga dihadapkan pada berbagai persoalan," katanya.
Keluarga yang harmonis, kata dia, menjadi bagian dari memakmurkan negara dan anak-anak yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis akan membentuk mereka menjadi sumber daya manusia berkualitas unggul dan berdaya saing.